SELATPANJANG (riaumandiri.co)- Hari kedua perayaan Tahun Baru Imlek di Selatpanjang, seperti perayaan tahun-tahun sebelumnya berjalan penuh semarak dan mengikuti tradisi budaya Tiongkok.

Dimana pada hari pertama Imlek, sebagaimana biasa mengunjungi vihara-vihara yang dianggap paling sakral, seperti Vihara Sejahtera yang terdapat di Jl. Ahmad Yani Selatpanjang.

Tidak hanya warga Selatpanjang yang berkunjung sekaligus sembahyang di vihara tertua di Kepulauan Meranti itu, tapi juga dikunjungi oleh masyarakat pengunjung yang khusus datang untuk menyaksikan kemeriahan perayaan imlek di Selatpanjang itu.

Mingkun, warga Singapura yang mengaku sudah 3 hari berada di kota Selatpanjang itu, sengaja datang untuk melihat dari dekat suasana perayaan tahun baru China di kota sagu itu.

Menurutnya, di Indonesia saat perayaan tahun baru imlek, masyarakat Tionghoa Kepulauan Meranti menjadi sebuah daerah yang cukup unik.

"Mulai dari prosesi perayaan itu sendiri, yang dikaitkan dengan kepercayaan, juga dengan tradisi budaya Tiongkok yang masih kental dilakukan. Sehingga tahun baru imlek di Selatpanjang, mengingatkan kita kembali ke tanah leluhur. Dimana budaya tersebut masih di berhasil dipertahankan,”terang Mingkun.

Di tempat terpisah Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa  Indonesia (PSMTI) Kabupaten Kepulauan Meranti Karjono alias Ate, menjawab Haluan Riau mengatakan shio monyet api tahun 2016 ini menurut tahun penangganggal China, tahun ini adalah tahun semangat dan penuh berkat.

Dimana api melambangkan kehangatan dan semangat hidup. Sehingga dengan semangat itu maka seseorang yang menyakininya akan bergerak kuat membangun ekonomi.

Menurutnya, pada akhirnya tetap mengacu pada kepribadian seseorang. Shio yang datang sesuai tradisi budaya Tiongkok itu harus diikuti oleh gerak langkah kita sendiri.

"Untuk itu menurutnya langkah menuju sukses tersebut tetap tergantung pada tekad dan motivasi seseorang. Kalau ingin sukses, harus tekad menjadi orang sukses,”sebut Ate lagi.(jos)