Dalam Sehari

Dua Kasus Bawang Seludupan

Dua Kasus Bawang Seludupan

DUMAI (riaumandiri.co)- Topografi pantai Dumai yang cocok untuk kawasan pelabuhan, sangat rawan terhadap aksi penyeludupan. Baik narkoba, sembako maupun bahan pangan.

Dalam sehari saja, petugas berhasil mengungkap dia kasus bawang seludupan dari luar negeri. Tim Patroli Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan berhasil mengamankan KM Ria VII yang membawa bawang ilegal di perairan Selat Malaka, Sabtu (6/2).

Bawang yang dibawa tersebut, tanpa disertai dokumen. Sehingga, petugas menggiring kapal tersebut, ke Pelabuhan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Purnama, Dumai untuk diproses secara tuntas.
"Ya, hasil tangkapan tersebut sudah kita serahkan langsung ke pihak Bea Cukai Dumai," ujar nahkoda kapal pengawas Hiu XIII, Irzal Kadir, Ahad (7/2).

Pengakuan nahkoda dan Anak Buah Kapal (ABK), KM Ria VII memuat sebanyak 24 ton bawang ilegal. Hanya saja, tidak diketahui pemiliknya. Rencana akan dibawa masuk ke wilayah Kabupaten Bengkalis.  "Selain mengamankan kapal, nahkoda dan ABK juga dimintai keterangan. Selanjut, barang bukti diserahkan ke pihak KPP Bea Cukai Dumai," jelasnya.

Pada hari yang sama, petugas KPP Bea Cukai Dumai juga mengamankan bawang impor tampa dokumen di Jalan Lintas Dumai-Sei Pakning. "Bawang sitaan sudah kami amankan," ujar Kasubsi Penyidikan Barang Hasil Penindakan KPP Bea Cukai Dumai, Jayadi.

KPP Bea Cukai Dumai bersama Kanwil Bea Cukai Pekanbaru menegah 19 ton bawang merah ilegal di Jalan Lintas Dumai-Sei Pakning, Sabtu (6/2).

Bawang yang diangkut tiga truk tersebut langsung disita. Para supir kendaraan tersebut, juga dimintai keterangan.  Dikatakan Jayadi, pihaknya belum dapat memastikan pemilik bawang tersebut. "Sebab komunikasi supir dengan pemilik tidak terdeteksi," bebernya.

Aparat terkait memang kian gencar melakukan penegahan bawang ilegal semakin intens dilakukan sejak Desember 2015 silam. Sudah dilakukan delapan kali. Empat diantaranya dilakukan oleh pihak Bea Cukai.

Kebanyakan penegahan dilakukan di jalur darat selepas aktifitas bongkar muat di pelabuhan tikus. Namun akhirnya mata rantai terputus, sehingga tidak menjerat pemiliknya.

Begitu juga pada dua penegahan Sabtu (6/2). Para pemiliknya tidak berhasil ditangkap. Sama seperti penegahan sebelumnya yang juga tidak diketahui pemiliknya.(zul)