Pertemuan Penyair Serumpun

Sembilan Sastrawan Riau Baca Puisi di Singapura

Sembilan Sastrawan Riau Baca Puisi di Singapura

SINGAPURA (riaumandiri.co)-Sembilan sastrawan Riau tampil membacakan puisi dalam Pertemuan Penyair Serumpun yang diikuti sekitar 60 penyair dari lima negara yakni Indonesia,  Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Vietnam dan tuan rumah Singapura.

Kegiatan sastra berupa baca puisi dan pantun sejak 30-31 Januari 2016 itu  diprakarsai oleh  novelis wanita Singapura, Rohani Din yang sering dipanggil ‘Bunda Anie Din.’

Kesembilan sastrawan Riau yang diundang adalah Husnu Abadi, A Aris Abeba, Dheni Kurnia, Fakhrunnas MA Jabbar, Kazzaini Ks, Mosthamir Thalib, Roni Al-Jibril, Kunni Masrohanti dan pemantun, Pandeka serta seorang fotografer, Gober.

Sementara para penyair Indonesia lainnya yang juga hadir di antaranya Syarifuddin Arifin, Bunda Free, Yvonne de Fretes, A’yat Kholili, Bambang Eka Pradana, Sahadewa, April, dan masih banyak lagi.
Singapura diwakili Cik Gu Karmin, EF. Kamaludin dan sastrawan terkemuka negeri itu,

Sembilan
Suratman Markasan  tampak hadir di acara pembukaan yang dipusatkan di Tampines Hall. Vietnam diwakili penyair berketurunan Campa yang fasih berbahasa Melayu, Nik Mansour.

Husnu Abadi yang mengkoordinir rombongan Riau kepada pers, Rabu (3/2)
menjelaskan tim sastrawan Riau sudah kembali ke Pekanbaru kecuali  Mosthamir Thalib yang masih mengikuti beberapa kegiatan sastra lagi di Singapura.

“Secara keseluruhan para sastrawan Riau yang tampil baca puisi di Singapura bersama puluhan penyair lain dari lima negara cukup sukses dengan corak puisi dan gaya pembacaan masing-masing,” kata Husnu Abadi.

Menurut Husnu, kegiatan baca puisi dan pantun itu selama tiga hari dipusatkankan di tiga tempat yakni Tampines Hall, Pantai Shafra dan Hotel Jeycleen. Secara bergantian para penyair membacakan puisi baik karya sendiri mapun karya orang lain. Para penyair Riau tampil dengan gaya masing-masing seperti Dheni Kurnia dengan gaya ratap mengangkat lokalitas suku Talangmamak, Kazzaini Ks, Mosthamir, Roni Al-Jibril  
dan Kunni Masrohanti dengan gaya romantik-melankolik, Fakhrunnas MA Jabbar membacakan puisi dengan memukul meja.(rls)