PEKANBARU (HR)-Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru sudah menyalurkan bibit sapi kepada peternak sapi lokal untuk menunjang perekonomian yang dinilai masih terkendala bibit. Dalam kurun tahun 2015, bantuan bibit sapi dari Pemerintah Pusat diserahkan kepada 12 kecamatan dengan jumlah sebanyak 369 ekor.

"Kita sudah serahkan bibit sapi kepada peternak lokal khususnya Kota Pekanbaru, ada dua jenis yang diserahkan yakni sapi pedaging dan induk. Usulan bantuan ini sebenarnya sudah dilakukan sejak awal 2015 ke-Kementerian Pertanian, namun pencairannya baru di penghujung tahun, kami baru terima akhir 2015 lalu," kata Elsyabrina, Kamis (21/1).

Distanak
Menurut El, bantuan yang diberikan selain bertujuan untuk menunjang perekonomian juga dimaksudkan guna menambah produksi daging sapi dan populasi di Kota Pekanbaru dimasa datang. Apalagi selama ini diketahui Kota Pekanbaru selalu menjadi konsumer besar akibat produksi yang dihasilkan tidak mencukupi.

Setiap kelompok peternak memperoleh bantuan bibit sapi dengan jumlah bervariasi, tergantung dari jumlah anggotanya, ada yang mendapatkan 30 hingga 33 ekor perkelompoknya. Untuk penanganannya kata El juga berbeda, tergantung dari keterampilan yang dimiliki dan yang telah diajarkan kepada kelompok selama ini.
 
Artinya, bagi mereka yang sudah biasa membudidayakan diberi bibit induk sapi, sebaliknya untuk penggemukan diberi bibit sapi pedaging. Ada juga dari peternak itu yang diberi induk sapi betina dengan catatan tidak boleh dipotong.

"Kami berharap, peternak dan petani saat memperoleh hasi,l tak konsumtif tetapi kembali membeli bibit baru untuk diternakkan, sehingga bantuan itu akan terus bergulir sampai jumlahnya terus bertambah dan berkembang. Ini juga karena memandang tingkat konsumsi daging bagi masyarakat terus meningkat, sementara untuk pasokan kita masih bergantung kepada daerah tetangga," katanya.

Berdasarkan data, Elsyabrina menjelaskan, pihaknya mencatat saat ini kebutuhan masyarakat Pekanbaru akan daging mencapai 50 hingga 50 ekor perhari, baik sapi, kambing, kerbau dan lainnya. Untuk memenuhi 80 persen kekurangan daging di Riau pasokan didatangkan dari Provinsi Lampung dan Sumatera Utara, Riau hanya mampu memenuhi kebutuhan daging sebesar 20 persen.(her)