BPD Damkar Terus Pantau Kondisi Hutla

Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan

Masyarakat Diminta  Tingkatkan Kewaspadaan

BENGKALIS (HR)-Memasuki musim kemarau panjang yang terjadi di Kabupaten Bengkalis membuat BPD Damkar siaga penuh. Kondisi hutan dan lahan terus dipantau dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat hingga tingkat desa.

“Alhamdulillah, sampai saat ini belum terjadi kebakaran hebat, dan kita berharap jangan sampai terjadi lah. Untuk itu, guna mencegah musibah tersebut, kita dari BPD Damkar siaga 24 jam, dan bersama masyarakat terutama kelompok MPA (Masyarakat Peduli Api,red), kita terus pantau kondisi hutan dan lahan yang ada di Kabupaten Bengkalis,” ujar Pelaksana BPD Damkar Bengkalis, melalui Kabid Damkar, Suiswantoro kepada wartawan, Selasa (19/1).

Dikatakan, sekecil apapun potensi kebakaran yang ada di suatu tempat, BPD Damkar sudah menginstruksikan kepada Pemerintah Desa, untuk segera melakukan tindakan secara cepat dan tepat. “Kondisi cuaca selain kemarau juga sangat panas, sehingga kebakaran mudah terpicu. Kita harapkan kepada seluruh masyarakat untuk sama-sama meningkatkan kewaspadaan. Lebih baik mencegah sebelum terjadi, karena kalau sudah terjadi kebakaran maka akan dengan cepat merebak kemana-mana,” ujarnya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pria yang akrab disapa Suis ini mengatakan, skala prioritas waspada 1 dilakukan di empat kecamatan yaitu Bukit Batu, Siak Kecil, Rupat dan Pinggir. Di empat kecamatan ini memang menjadi langganan si jago merah setiap masuk musim kemarau.

Kecuali Pinggir, di tiga kecamatan tersebut menurut Suis sudah ada MPA yang bertugas melakukan pemantauan dan pemadaman awal kalau terjadi kebakaran hutla di kecamatannya masing-masing.

“Sementara untuk Kecamatan Pinggir, dulu memang pernah ada MPA, tapi sekarang sepertinya vakum,” ujarnya.

Untuk membantu pada MPA dalam melakukan pemadaman, Suis mengatakan, MPA tersebut sudah mendapatkan bantuan mesin pemadam portable yang bisa di bawa kemana-mana. “Hanya saja perlu saya sampaikan ke desa-desa, mereka hendaknya sudah memiliki lokas-lokasi tempat pengambilan air kalau sewaktu-waktu terjadi kebakaran. Jadi saat musibah terjadi, kita tak perlu lagi mencari air kesana kemari,” ujarnya.***