KADES BETING BERHARAP

Jalan Penghubung Guna Membuka Keterisoliran

Jalan Penghubung Guna Membuka Keterisoliran

BETING (HR)- Kepala Desa Beting Sutarno, berharap kepada pemerintah kabupaten, agar membangun jalan penghubung menuju desa terdekat yakni Desa Sokop. Untuk selanjutnya dapat membuka keterisolisiran desa selama ini.

Kami berada di dalam pulau yang hanya bisa dihubungkan melalui jalur laut. Sementara desa kami juga sangat rendah di atas permukaan laut. Sehingga jika terjadi pasang tinggi yang datan setiap menjelang akhir tahun, maka desa kami inipun terendam.

Desa kami memang sangat tertinggal, dan diliputi berbagai keterbelakangan. Untuk membuka akses ke desa terdekat, kami berharap ada program pembangunan jalan yang bisa menghubungkan Desa Beting dengan Desa Sokop,”ungkap Sutarno, Kepala Desa Beting Kecamatan Rangsang Pesisir kepada Haluan Riau Senin kamarin.
Menurut Tarno, adapun jarak antara desa Beting dengan Desa Sokop hanya berkisar 4.000 meter. Dan dipisah oleh alur sungai yang lebarnya sekira 100 meter.

Jadi kalau untuk membuka ketelisolisiran desa tersebut dibutuhkan pembukaan jalan baru sepanjang 4.000 meter dan pembangunan jembatan dengan panjang bentangan seluruhnya berkisar 100 meter.

Dikatakan lagi, jika jalan penghubung sudah ada, maka ekonomi masyarakat desa itu secara otomastis juga akan berkembang. Namun jika kondisi desa masih tetap terisolir, maka berbagai bentuk pembangunan itupun tidak akan bisa terlaksana. Sebab jalan adalah urat nadi ekonomi dan urat nadi kehidupan masyarakat,”kata dia.

Diakuinya, Desa Beting salah satu desa yang masih terbelakang di wilayah Kecamatan Rangsang Pesisir. Dan sekira 65 % warga desa adalah dari Suku KAT (Komunitas Adat Terpencil) yang sangat minim SDM.

Untuk itu sangat diharapkan camur tangan pemerintah dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Sebab tanpa dukungan kuat dari pemerintah, maka kondisi masyarakat Desa Beting yang terdiri dari 3 dusun itu akan tetap tertinggal jauh.

Ditambahkan Tarno, didesa tersebut masih komplek persoalan yang dihadapi masyarakat. Mulai dari persoalan infrastruktur dasar, masalah pendidikan, kesehatan dan perekonomian.

Untuk itu sangat diharapkan  perhatian pemerintah kabupaten agar dapat membangun berbagai sarana dan prasarana dasar di desa tersebut, agar masyarakat bisa terbantu,”ujar Tarno.(jos)