Diundang ke Istana

Prabowo dan Habibie Dukung Jokowi

Prabowo dan Habibie Dukung Jokowi

BOGOR (HR)-Di tengah kemelut Polri versus KPK yang bermuara kepada Presiden Joko Widodo, dukungan demi dukungan terus berdatangan terhadap orang nomor satu di Indonesia ini. Yang terbaru, dukungan datang dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan mantan Presiden RI, BJ Habibie.

Dukungan dua tokoh itu, disampaikan saat keduanya bertemu Presiden Jokowi, Kamis (29/1) siang. Pertemuan dilakukan di dua tempat terpisah. Prabowo dan Jokowi bertemu di Istana Bogor, sementara Habibie bertemu di Istana Negara.

Pertemuan kedua tokoh itu, seolah menunjukkan dinamika politik di Tanah Air berputar dengan demikian cepat. Presiden Jokowi yang awalnya seolah tertekan akibat kemelut dua lembaga penegak hukum itu, sekarang seolah-olah berganti panen dukungan politik. Tidak saja dari tokoh masyarakat, dukungan juga datang dari Koalisi Merah Putih di DPR.

Dalam pertemuan kemarin, baik Jokowi mau pun Prabowo sama-sama mengenakan batik lengan panjang. Prabowo mengenakan batik cokelat sementara Jokowi mengenakan batik hijau.

Usai pertemuan, Prabowo yang didampingi Jokowi menyatakan komitmennya mendukung pemerintah.

"Saya menyampaikan komitmen saya untuk mendukung usaha kita bersama, beliau sebagai eksekutif, kami di luar eksekutif, sama-sama untuk membangun bangsa, menjaga keutuhan bangsa dan menanggulangi kemiskinan," ujar Prabowo.

Prabowo mengatakan kunjungannya ke Istana Bogor adalah balasan atas kunjungan Jokowi sebelum pelantikan Presiden pada Oktober 2014 lalu. Saat itu memang Jokowi menemui Prabowo di kediaman orangtua Prabowo Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Sebagai orang timur kita harus mengerti tata krama. Saya mohon untuk diterima beliau di kediaman resmi beliau sebagai Presiden," ujar Prabowo yang sesekali menatap Jokowi.

Selain menyatakan komitmen dukungan untuk pemerintah, Prabowo juga mengabarkan perpanjangan jabatannya sebagai Presiden Federasi Puncak Silat Dunia. Prabowo juga mengabarkan Indonesia menjadi juara umum kejuaraan pencak silat dunia.

Pernyataan Prabowo itu juga dibenarkan Jokowi. "Saya kira yang pertama tadi beliau menyampaikan memberikan dukungan penuh kepada pemerintahan yang sekarang," ujar Jokowi.

Ada hal lain yang dibahas keduanya yakni rencana pertemuan kembali pada bulan Februari 2015 mendatang. Pertemuan tersebut terkait Ikatan Pencak Silat Indonesia yang kebetulan ketuanya adalah Prabowo Subianto.

Saat ditanya sikapnya tentang pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri, Prabowo menyatakan akan menghormati apapun keputusan Jokowi.

"Pengangkatan itu sebetulnya adalah tugas dan hak eksekutif. Kami sepakat tadi, saya menyampaikan kita akan hormati apa pun keputusan yang diambil Pak Presiden sebagai yang mendapat mandat rakyat Indonesia," ujarnya.

Kepentingan Rakyat
Prabowo yakin apapun keputusan Jokowi demi kepentingan rakyat Indonesia. Dia yakin Jokowi tak akan mengkhianati kepercayaan rakyat. Begitu juga soal konflik KPK-Polri, Prabowo juga yakin Jokowi akan memberi keputusan terbaik. Prabowo juga menambahkan, ia dan Jokowi bersepakat untuk menyelamatkan kedua institusi penegak hukum tersebut.

"Jadi tadi kita singgung sebentar komitmen beliau untuk memperkuat dan menjaga semua institusi negara. Komitmen beliau dan saya adalah mendukung baik Polri dan KPK. Dua-duanya sama-sama penting dan harus kita jaga bersama," ujarnya.

Dukung Rakyat
Tidak hanya Prabowo, dukungan serupa juga dilontarkan Presiden ketiga RI, BJ Habibie. Hal itu dilontarkannya saat bertandang ke Istana Merdeka, Jakarta, beberapa saat setelah pertemuan Prabowo-Jokowi.

Tidak sekedar memberikan dukungan, Habibie juga memberikan sejumlah saran kepada Jokowi yang kini tengah dihadapkan pada posisi sulit terkait konflik KPK versus Polri.

Salah satunya, Habibie mengingatkan bahwa Jokowi telah dipilih oleh lebih dari setengah rakyat Indonesia. Dia juga menyinggung tak ada partai politik yang dominan di Indonesia.

"Sekarang tidak ada satu pun partai di bumi Indonesia yang memiliki suara lebih dari 20 persen suara. Tapi presiden Indonesia sekurang-kurangnya mendapat dukungan minimal 51 persen. Dia dipilih untuk memihak 100 persen kepentingan rakyat," terangnya, dalam jumpa pers yang didampingi Jokowi di Istana Merdeka.

Habibie mengingatkan presiden pada zaman Orde Baru sangat berbeda dengan zaman reformasi saat ini. Habibie mengatakan, pada zaman Orde Baru kekuasaan ada di tangan parlemen. Presiden, sebutnya, hanya sebagai mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat.


Namun, sejak Presiden kelima Susilo Bambang Yudhoyono, presiden langsung dipilih oleh rakyat. Dengan demikian, Habibie menilai presiden hanya berpihak pada rakyat dan tidak berpihak pada golongan apa pun juga.

"Jangan lupa keputusan presiden dipilih langsung rakyat, itu produk hukum juga, sama. Akarnya juga undang-undang," kata dia.

Saat Habibie memberikan pemaparan panjang lebar ke wartawan, Jokowi pun terlihat lepas dan banyak tersenyum ke arah teknokrat lulusan Jerman itu. Habibie dengan gaya santainya pun menyebutkan pertemuannya dengan Jokowi ini adalah bagian dari kedekatan hubungan khas orang Indonesia.

Terkait penegakan hukum, Habibie mengatakan, bila untuk untuk urusan kasus hukum, maka hal itu harus dilakukan dengan fair. "Namun bila untuk kepentingan rakyat, itu harus ada subjektifitas," tegasnya.

KMP Selalu Dukung
Di tempat terpisah, Ketua DPR Setya Novanto menilai, pertemuan Jokowi dan Prabowo Subianto, sangat strategis di tengah kemelut KPK-Polri saat ini. Momen ini adalah titik terang bagi kondisi bangsa.

"Pertemuan ini memberikan suatu arti yang sangat strategis karena Pak Prabowo di KMP dan Presiden yang betul-betul bertemu. Ini merupakan titik terang untuk kepentingan bangsa ke depan," ujarnya, Kamis kemarin.

Keakraban dua tokoh tersebut membuat Novanto gembira. Apalagi Prabowo sudah menyatakan dukungannya terhadap pemerintahan Jokowi. "Ini tentunya sangat menggembirakan sekali," ujar Waketum Golkar hasil Munas Bali ini.

Kabar menggembirakan ini pun akan disampaikan Prabowo dalam rapat Presidium KMP malam ini. Novanto meyakini bahwa KMP akan tetap mendukung program Jokowi yang pro rakyat.

"Yang saya tahu, Prabowo, Hatta, Ical, Anis selalu beri dukungan kepada pemerintahan. Tidak pernah tidak dukung," tuturnya.

Pertemuan itu juga diapresiasi Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait. Menurutnya, keduanya telah menunjukkan sikap sebagai negarawan sejati. "Keduanya berani bertarung dan berani bersatu, menunjukkan sebagai negarawan sejati," ujarnya.

Ia menilai, pertemuan itu cukup bersejarah. Apalagi dalam pertemuan tersebut Prabowo menyatakan akan mendukung penuh pemerintah.

"Saya rasa Prabowo kan sportif, waktu sebelum pelantikan Pak Jokowi datang berkunjung ke Pak Prabowo artinya itu kan contoh jiwa kenegarawananan. Pemilu sudah selesai dan mereka yang berkompetisi dengan sangat keras sekarang bersahabat," kata orang dekat Jokowi ini.

Siap Pasang Badan
Sikap lebih tegas dinyatakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Menurutnya, KMP mendukung apa pun keputusan Presiden Joko Widodo terkait dilantik atau tidak dilantiknya Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri.

KMP bahkan menyatakan siap "pasang badan" jika keputusan Jokowi tersebut nantinya diprotes berbagai pihak, termasuk partai pendukungnya sendiri yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat.

"Pokoknya kalau untuk kepentingan bangsa dan negara, apa pun yang perlu kita lakukan akan kita lakukan," kata seusai rapat Koalisi Merah Putih di Bakrie Tower, Kuningan, Jakarta, Kamis malam.

Budi Gunawan dipilih sebagai calon tunggal oleh Presiden Jokowi dan dinyatakan lolos dalam uji kelayakan dan kepatutan di DPR. Jika dilantik, maka Presiden akan melanggar ketentuan undang-undang. Sementara, jika tak dilantik, Presiden akan dianggap melanggar etiket karena melantik seorang yang berstatus tersangka.

Fadli menekankan, Presiden tak perlu bimbang karena dia mempunyai hak sepenuhnya untuk melantik atau tidak melantik jenderal bintang tiga itu.

"Harusnya apa yang diputuskan presiden itu hak prerogatif presiden. Itu sudah disampaikan, DPR juga sudah menyikapi. Presiden tinggal memutuskan saja. Kami akan mendukung keputusan apa pun kalau terkait masalah ini," kata Fadli.  (bbs, dtc, kokm, sis)