Masih Ada Yang Belum Diambil

Realisasi Zakat di 2015 Capai Rp2,9 M

Realisasi Zakat di 2015 Capai Rp2,9 M

PASIR PANGARAIAN (HR)-Realisasi penerimaan zakat mal yang disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Rokan Hulu hingga tahun 2015 mencapai Rp2.960.952,575. Jumlah itu belum final kerena masih ada zakat yang penyalurannya melalui BPR Rohul belum diambil.

Menurut penegasan Ketua Baznas Rohul, Ir H Sam Rikardo, mengatakan, target penerimaan Baznas Rohul tahun 2015 Rp3,2 miliar dan sudah terealisasi Rp2,9 miliar. Di mana penerimaan itu berasal dari Muzaki (penyalur zakat, red) badan, dinas dan kantor, muzaki perusahaan, muzaki per orangan dan dari pendapatan dana hibah.

“Dari Rp2.960.952,575, sudah disalurkan totalnya kedelapan asnaf Rp2.952.004,484 dengan saldo akhir zakat Rp334.542.785,” jelas Sam, Rabu (13/1).

Untuk Asnaf fakir diakui Sam Rikardo, sudah direalisasikan ke penerima zakat dengan total Rp836.500.000. Kemudian, zakat yang disalurkan ke fakir miskin Rp1.476.000.000, asnaf roqab nihil, gharim Rp1 juta, asnaf amil Rp500.715.484, muallaf Rp 4.000.000, fisabilillah Rp123.289.000 dan ibnu sabil Rp10.500.000.

Selain dari zakat, penerimaan dari infaq dan shadaqoh yang disalurkan melalui Baznas Rohul tahun 2015 Rp183.062.245. Namun, khusus penerimaan infaq dan sedekah, penyalurannya di luar 8 asnaf yang berhak menerimanya.

Sam Rokardo juga mengatakan, dari penerimaan zakat yang masuk ke kas Baznas Rohul, kini yang belum disalurkan karena ada keterlambatan pendataan penerima, yakni bantuan rumah dan beasiswa pelajar miskin berprestasi.

Untuk bantuan rumah kata Sam lagi, ada 17 unit yang akan disalurkan ke penerima melalui asnaf fakir. Di mana 1 unitnya Rp36 juta diberikan. Kemudian, untuk penyaluran beasiswa pelajar miskin, akan disalukan kepada 100 pelajar Sekolah Dasar (SD), 100 pelajar Sekolah Tinggi Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan 100 pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), melalui asnaf Fisabilillah.

“Bantuan pelajar SD diberikan per orangnya Rp460 ribu, SLTP Rp270 ribu dan tingkat SLTA diberikan Rp860 ribu. Namun ada keterlambatan, karena untuk verifikasi ke pelajar, apakah mereka nantinya berhak menerima atau tidak. Sehingga terjadi keterlambatan dalam penyalurannya,” sebutnya lagi.(yus)