Masyarakat Silbung Segera Nikmati Listrik

Masyarakat Silbung Segera Nikmati Listrik

BANDAR PETALANGAN (HR)-Tak berapa lama lagi, sejumlah desa di Kecamatan Bandar Petalangan akan menikmati listrik dari PT PLN. Sebelumnya, masyarakat mendapatkan penerangan dari listrik PD Tuah Sekata dengan tagihan per bulannya sangat memberatkan.

Saat ini, para biro mulai memasang jaringan atau instalasi ke rumah-rumah konsumen. Begitu pula, jaringan induk yang dibiayai menggunakan anggaran Program Percepatan Infrastruktur Desa dan Kelurahan (PPIDK) sudah terpasang. Warga menyambut gembira sesaat lagi, kampungnya akan terang benderang.

Kepala Desa Sialang Bungkuk, Rajak Parulian, Kamis (14/1) mengatakan program Pelalawan Terang ini akan segera dinikmati oleh masyarakat.
 
Bahkan, tidak hanya desa Sialang Bungkuk saja yang teraliri listrik,
nanun dua desa yang bertetangga, yakni desa Lubuk Raja dan Lubuk Keranji Timur, juga akan menikmati listrik dari PT PLN.

"Iya, sekarang ini biro telah masuk dan melakukan pemasangan instalasi ke rumah warga. Informasi dari warga dan panitia, biro ini milik si Jek dibantu oleh Ramli, warga Rawang Empat. Biro ini menawarkan harga Rp2,8 juta untuk KWH daya 1.300 VA. Kita berharap, proses ini segera rampung dan listrik segera menyala. Karena masyarakat telah sangat lama mendambakan penerangan ini," pungkas Kades Rajak, Kamis (14/1).

Sebaiknya Warga ke Kantor PLN Sementara itu, menurut Dian Supianto, ahli di bidang kelistrikan ini menuturkan, pemasangan atau pengurusan listrik melalui biro, dinilai amat memberatkan warga.

Pasalnya, sekarang ini para biro-biro dinilai sengaja meraup keuntungan di saat masyarakat membutuhkan penerangan. Apa lagi, dengan ekonomi masyarakat yang morat marit, pengurusan listrik melalui biro dinilai tidak tepat.

"Karena, dijamin mahal masuk listrik dengan menggunakan tenaga biro. Belum lagi, biro-biro nakal yang sengaja meraup keuntungan dikala masyarakat membutuhkan penerangan ini?," ungkap Dian.

Dian menjelaskan, masuk listrik melalui perantara biro dinilai mahal dan tidak efektif. Masyarakat diminta untuk cerdas serta langsung mendaftar di Kantor PLN maupun mendaftar secara online di situs resmi PLN.

Karena dengan mendaftar langsung ke Kantor PLN, konsumen hanya dikenakan biaya penyambungan (BP) baru itu hanya sekitar Rp1.218.000, kemudian ditambah biaya Standar Laik Operasi (SLO) sekitar 150 ribu yang di keluarkan oleh Asosiasi Kontrak Listrik Indonesia (AKLI) ditambah biaya instalasi di rumah sekitar Rp500 ribu.

"Jika ditotal paling tinggi hanya sekitar Rp1,8 juta, listrik sudah menyala di rumah. Nah, bila biro mematok tarif mencapai Rp2,8 juta itu, untuk biaya apa saja. Apa tidak memberatkan masyarakat itu namanya. Jadi, mohon PT PLN ditertibkan biro-biro yang masuk dan dinilai memberatkan warga ini. PLN mesti melakukan pengawasan," bebernya.

Dian menjelaskan, rumus biaya penyambungan baru dari PT PLN berdasarkan harga per satu volt ampere (VA)-nya Rp 750?. Asumsinya, bila konsumen masuk PLN dengan daya 1300 VA, maka dikalikan Rp 750/VA, akan berjumlah hanya Rp 975 ribu kemudian ditambah biaya materai dan SLO. Pihak PLN diminta untuk menertibkan biro-biro nakal yang memberatkan masyarakat ini.

"Jadi, selama ini masyarakat sudah dibodohi oleh biro-biro yang masuk dan hanya mengeruk keuntungan dari konsumen. Saran saya, sebaiknya masyarakat langsung daftar ke Kantor PLN terdekat atau melalui online di situs resmi milik PLN," jelas Dian, yang mengaku lebih dari 15 tahun bekerja di Kantor PLN di Sumatera Utara ini.***