KPK Tangkap Tangan Anggota DPR

KPK Tangkap Tangan Anggota DPR

JAKARTA (HR)-Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, melakukan operasi tangkap tangan terhadap salah seorang anggota DPR. Anggota DPR tersebut diduga berasal dari partai politik besar pendukung pemerintah. Yang bersangkutan diamankan karena diduga terlibat suap dalam sebuah proyek infrastruktur jalan, yang berada di kawasan Indonesia timur.

Hingga berita ini dirilis, Rabu (13/1) malam, beredar informasi yang menyebutkan anggota Dewan  ini berinisial DWP. Sedangkan pemeriksaan masih berlanjut.

Bersamanya penyidik juga mengamankan satu tersangka lainnya, yang disebut-sebut sebagai perantara pengusaha,
yang diduga memberikan suap kepada anggota DPR tersebut.

Operasi Tangkap Tangan (OTT) seperti memberi isyarat, bahwa pimpinan baru lembaga antirasuah di bawah komando Agus Rahardjo ini, tak kalah nyali dengan pimpinan terdahulu.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, penangkapan dilakukan Rabu petang kemarin. Operasi penangkapan dilakukan di kawasan Senayan. "Tak lama setelah sidang di gedung DPR," ujar seorang penegak hukum yang tak bisa disebutkan namanya.

Anggota DPR tersebut diduga kedapatan menerima suap dari seorang perantara pengusaha. Uang panas itu disinyalir untuk melicinkan sebuah calon proyek infrastruktur jalan di kawasan Indonesia timur.

Hingga tadi malam, anggota DPR tersebut sudah diamankan di Gedung KPK dan akan diperiksa intensif untuk kemudian ditentukan status hukumnya, maksimal 1x24 jam ke depan.

Sempat beredar informasi, yang menyebutkan anggota DPR yang diamankan itu dari Komisi V DPR. Tapi salah seorang anggota Komisi V DPR Ridwan Bae yang dikonfirmasi soal koleganya sesama Komisi V yang diduga ditangkap KPK mengaku belum mendapat kabar. Dia juga mengaku tak tahu.

Sementara itu di KPK terlihat sebuah mobil Alphard terparkir. Diduga kendaraan itu yang digunakan pelaku yang diamankan KPK. Mobil itu masuk sekitar pukul 21.59 WIB.

Tidak diketahui siapa yang berada di dalam mobil dengan pelat nomor B 5 DWP tersebut. Namun terlihat logo DPR di mobil tersebut.

Kabiro Hukum KPK Yuyuk Andriati belum bisa memberikan konfirmasi terkait kepemilikan mobil tersebut. "Belum bisa dikonfirmasi," katanya.

Sementara Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha mengaku tidak tahu mengenai operasi tangkap tangan KPK itu. "Aku belum dapat infonya," kata dia.

Sama saja, pimpinan KPK Agus Rahardjo, Saut Situmorang, dan Laode M Syarif ketika dikonfirmasi mengenai operasi tangkap tangan tersebut, belum ada yang merespons. Mereka juga tidak merespon mengenai apakah mobil Alphard tersebut berkaitan dengan OTT tersebut.

Namun Wakil Ketua KPK Alexander Marwata tidak secara lugas menyebut adanya OTT tersebut. Alex hanya mengakui bahwa tim KPK telah bergerak dari tahun lalu. "Aku belum tahu, kalau pergerakan kan dari tahun lalu ada," ujarnya, ketika dikonfirmasi Rabu tadi malam. (bbs, dtc, kom, mtv, ral,sis)