Penerbangan Lion Ditunda 3 Jam

Bercanda Soal Bom, Oknum Perwira TNI Diperiksa

Bercanda Soal Bom, Oknum Perwira TNI Diperiksa

PEKANBARU (HR)-Segala sesuatu yang berkenaan dengan bom, memang sering membuat kaget. Karena isu itu pula, penerbangan pesawat Lion Air dari Bandara Sultan Syarim Kasim II Pekanbaru menuju Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, terpaksa ditunda, Jumat (8/1) sore.
 
Penyebabnya ternyata sepele. Hal itu bermula dari canda seorang oknum perwira TNI AD berpangkat Mayor berinisial S. Kepada pramugari pesawat, ia mengatakan tasnya berisi bom dan bisa meledak. Sontak saja, perkataan itu membuat penumpang pesawat jadi geger dan ketakutan.

Buntutnya, penerbangan pun ditunda untuk memastikan bahwa pesawat benar-benar dalam kondisi aman. Sedangkan si oknum perwira, terpaksa harus menjalani pemeriksaan oleh otoritas Bandara SSK II Pekanbaru.

"Itu kan sudah aturan kita, apalagi menyangkut bom, wajib kita sikapi, sebab itu dia kita periksa," ungkap General Manager Angkasa Pura II Bandara SSK II, Jaya Tahoma.

Tak hanya itu, keberangkatan pesawat yang dijadwalkan pukul 15.00 WIB, juga terpaksa harus ditunda. Pasalnya, pihak Bandara SSK II Pekanbaru ingin memastikan bahwa pesawat memang dalam kondisi aman. Pesawat pun akhirnya bisa diberangkatakan pukul 17.30 WIB.

"Tentu harus kita tunda. Sesuai standarisasi bandara, kita harus mengecek seluruh barang dan penumpang. Jadi bagasi penumpang kita keluarkan semua dan otomatis keberangkatan ditunda. Sementara yang bersangkutan kita investigasi. Kemungkinan dia bercanda, walau demikian harus kita sikapi sesuai aturan penerbangan," tegasnya.

Enggan Pindahkan Tas
Terpisah, Kapolsek Bukit Raya Kompol Ricky Ricardo melalui Kanit Reskrim, Ipda M Bahari Abdi menceritakan, kejadian itu bermula ketika pramugari pesawat melihat Mayor S masih memangku tasnya di kursi penumpang. Karena itu, pramugari pun menyarankan tas itu diletakkan di kabin, agar lebih aman.

Awalnya, S tidak mengindahkannya. Setelah didesak pramugari, S pun mengalah dan membiarkan si pramugari meletakkan tas tersebut ke kabin. Saat itulah S nyeletuk dan berkata, 'hati-hati Mbak, awas tasnya meledak'.

"Karena itu pramugari berasumsi kalau itu bom dan langsung melapor ke pilot, dan pilot memutuskan menunda penerbangan," urai Bahari.

Tak sampai di situ, pihak sekuriti kemudian mengevakuasi penumpang dan mengamankan S yang langsung menjalani pemeriksaan oleh pihak Bandara.

Aksi Mayor S ini juga sempat menjadi buah bibir para penumpang. Selain itu, kejadian ini juga sempat bikin geger karyawan Bandara SSK II. "Iya tadi sempat dengar ribut-ribut katanya ada isu bom, pesawatnya ditunda penerbangan," sebut Yuni, salah seorang penumpang.

Terkati pemeriksaan terhadap Mayor S, juga dibenarkan Public Relation Manager Lion Air Andy Saladin. Menurutnya, setelah diamankan, yang bersangkutan langsung diperiksa di Polisi Militer (POM) Angkatan Darat.

Sementara itu, Kepada Dinas Penerangan AD (Kadispenad AD), Brigjen TNI Sabrar Fadhilah mengatakan akan melakukan pengecekan terkait adanya oknum anggota yang bercanda membawa bahan peledak di pesawat. "Saya belum dengar, saya akan lakukan pengecekan dulu," ujar Sabrar saat dikonfirmasi. (bbs, grc, dtc, ral, sis)