Jalan Rigid Berlubang di Lintas Timur

Warga Tanami Pohon Pisang

Warga Tanami Pohon Pisang

PANGKALAN KURAS (HR)-Warga Sorek Satu, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, melakukan aksi tanam pohon pisang di tengah Jalan Lintas Timur (Jalintim) Pelalawan, Selasa (5/1). Diduga, aksi tersebut bentuk protes warga terhadap proyek pekerjaan jalan.

Pengerjaan jalan sistem rigid Jalan lintas Timur sepanjang 0,8 kilometer di Kelurahan Sorek Satu, Kecamatan Pangkalan Kuras memang telah usai. Kini, jalur dua arah pun tersaji di Kota Bidadari tersebut.

"Tidak tahu entah siapa yang memasang pokok pisang ini. Tapi, ya maksudnya bagus juga untuk mengingatkan pengguna jalan yang melintas agar tak terperosok ke dalam lobang jalan. Kita heran semakin masuk proyek tapi jalan kok berlubang?. Kita menilai, pihak pelaksana kegiatan ini tak profesional. Ya begini jadinya, bila orang tak becus bekerja, namun tetap diberi proyek," cetus M Bakri, salah seorang warga Kampung Baru, Selasa (5/1).

Warga dibuat geram oleh ulah rekanan pelaksana kegiatan yang dinilai tak becus dalam bekerja. Diduga, pengerjaan rigid ini tak sesuai dengan bestex pengerjaan. Karena, warga menilai banyak kejanggalan di badan jalan.

Mulai dari, batas akhir pengerjaan rigid di Kampung Baru ini yang tak disemen yang kuat, sehingga menghasilkan lubang besar. Juga begitu, beram jalan yang di semen tapi tak menggunakan besi, akibatnya kondisi beram jalan ini sudah retak dan hancur di sejumlah titik.

Padahal, rigid ini belum lama selesai pengerjaannya. Masyarakat meminta pihak berkompeten turun ke lapangan untuk uji kelayakan dan standarisasi jalan rigid yang dibangun menggunakan uang rakyat ini.

Badan jalan yang ditanami pokok pisang ini, persis di batas pengerjaan rigid dengan jalan aspal di Kampung Baru. Bila masyarakat melintas dari Pangkalan Kerinci menuju Pangkalan Lesung, hendaknya kewaspadaan ditingkatkan. Pasalnya, jalan rusak yang ditanami pokok pisang ini berada persis di kiri bagian jalan hingga ke tengah memakan badan jalan.

Akibatnya, pengendara yang melintas dari Pangkaln Kerinci ini memaksa mengambil jalan ke kanannya. Kondisi ini amat membahayakan dan rawan terjadi kecelakaan.

Romel, kontraktor pelaksana rigid PT MAM, saat dikonfirmasi melalui sambungan telpon selulenya, Selasa (5/1) menyebutkan, bahwa pekerjanya masih suasana liburan. Diperkirakan baru besok (Rabu, red) pekerja turun ke lokasi dan melakukan upaya perbaikan.

"Anggota masih libur, paling besok kita ke lapangan dan melakukan perbaikan. Karena masih tanggung jawab kita untuk perawatannya," ungkap Rommel.***