Harus Ada Solusi Pertanian Bukit Batu

Harus Ada Solusi Pertanian Bukit Batu

BENGKALIS  (HR)-Pertanian di Kecamatan Bukitbatu mengalami dua masalah besar, yaitu, ancaman abrasi pada lahan pertanian yang memang berada di pinggir pantai timur Sumatera dan pengalihan jenis tanaman oleh pemilih lahan, yang semula untuk tanaman padi, tapi perlahan-lahan beralih fungsi menjadi tanaman kelapa sawit.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Bengkalis diharap mengantisipasi hal ini dengan segera jika tidak ingin daerah ini mengalami kekurangan beras.

 Hal tersebut mengemuka dari dialog antara masyarakat dengan Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis, H Azmi Rozali dengan masyarakat Desa Sepahat, Desa Tenggayun, Desa Api-api dan Parit Satu Api-api di Desa Sepahat, Minggu (20/12).

 Kegiatan reses Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis yang dimulai dari 16 sampai 21 Desember 2015, dilaksanakan di Desa Sepahat, Kecamatan Bukitbatu oleh H Azmi Rozali. Hadir lebih kurang 300 undangan yang berasal dari desa Sepahat, Tenggayun, Api-api, Parit 1 Api-api dan Desa Temiang.

Walau pun pada saat bersamaan Pemerintah Kabupaten Bengkalis menyelenggarakan acara Kenduri Seni di pantai Desa Tenggayun, acara reses juga tidak sepi dari masyarakat.

Hadir dalam acara tersebut, Khairul Anwar yang merupakan utusan dari Polsek Bukitbatu, tokoh masyarakat serta alim ulama. Yang cukup menjadi perhatian adalah kehadiran dewan pengurus daerah PKS Kabupaten Bengkalis, Khairul Umam,  dan rombongan yang terdiri dari 5 orang dari kota Duri.

Dalam acara tersebut, masyarakat Desa Sepahat, Api-api dan Temiang berkesempatan menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada wakil mereka yang duduk di DPRD Kabupaten Bengkalis.

Acara didahului oleh pembacaan ayat Alquran oleh hafiz cilik dari Desa Sepahat tersebut, dilanjutkan dengan sambutan Ketua DPD PKS Kabupaten Bengkalis, Khairul Umam dan tausiah agama oleh Ustad Umar Mahmud,  yang datang khusus dari Kota Duri. Inti acara adalah dialog antara anggota DPRD H Azmi Rozali dengan masyarakat.

Masyarakat Desa Sepahat,Tenggayun,a Api-api, Temiang, Parit Satu Api-api, Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bukitbatu, dalam dialog tersebut menyampaikan beberapa aspirasi, yakni, mMeminta agar kualitas pembangunan, terutama jalan, jembatan dan bangunan gedung pelayanan kesehatan maupun gedung pelayanan pendidikan, di Kecamatan Bukitbatu, ditingkatkan sedemikian rupa sehingga masa pakainya dapat bertahan lebih dari sepuluh tahun.

Kualitas pembangunan fisik di kecamatan itu juga dirasakan oleh masyarakat sebagai bentuk nyata pelayanan pemerintahan terhadap masyarakat, dinilai sangat memprihatinkan karena sudah hancur sebelum masanya.

Masyarakat Desa Api-api dan Parit Satu Api-api, yang diwakiliki oleh Maryati, meminta agar 1.000 hektar lahan pertanian padi yang terdapat di desa tersebut diselamatkan dari ancaman abrasi pantai karena kondisi di bibir pantai desa tersebut sudah semakin mencemaskan, dimana jika tidak dilakukan tindakan pencegahan niscaya akan mengakibatkan semakin berkurangnya lahan pertanian padi.(man)