Pengelola Plaza Sukaramai tak Asuransikan Pedagang

Pengelola Plaza Sukaramai tak Asuransikan Pedagang

PEKANBARU (HR)-Plaza Sukaramai yang dikelola PT Makmur Papan Permata mengakui pihaknya hanya mengasuransikan konstruksi gedung, tidak termasuk dagangan pedagang.

"Sebelum pedagang mengambil kios berdagang di Sukaramai, kami sudah anjurkan pedagang untuk mengasuransikan dagangannya sendiri. Karena pihak pengelola tidak pernah menanggung asuransi dagangan pedagang," ungkap Direktur PT MPP, Hotman Haloho, pada wartawan, Senin (21/12).

Dijelaskannya, didalam kontrak penyewaan selama 15 tahun oleh pedagang, tidak ada kalimat perjanjian bahwa setiap kerugian pedagang apapun penyebabnya ditanggung pengelola.

Namun Hotman hanya mengakui, pihaknya memiliki perjanjian dengan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terkait kerusakan gedung selama proses Sistem Build Operate and Transfer (BOT) atau selama bangunan guna berlangsung ditanggung oleh PT Makmur Papan Permata.

Lebih jauh Hotman mnyebutkan, berbicara kerugian pedagang apakah pengelola akan memberi ganti rugi, ia mengatakan, sejauh ini tidak ada perjanjian yang mewajibkan pihaknya melakukan ganti rugi. Namun semampunya diakui akan membantu mencarikan solusi penampungan bagi pedagang untuk segera berdagang.

"Kami tidak bisa berandai-andai dulu, yang penting kami lakukan membangun lokasi penampungan bagi pedagang," tuturnya.

Hotman Haloho menjelaskan, Plaza Sukaramai kini memiliki 1.500 kios dengan jumlah pedagang yang sama, Gedung ini adalah milik Pemko Pekanbaru dengan sistem BOT selama 25 tahun. Sisa kontrak saat ini hanya tinggal 10 tahun lagi.

Sementara itu, menanggapi penolakan sebagian pedagang yang menginginkan untuk tetap menempati kios yang disediakan Pengelola, sementara melebihi kapasitas yang tersedia, yakni hanya 1.350 pedagang dan sisanya sekitar 324 pedagang yang tidak tetampung, kalangan Legisliatif meminta pedagang yang tidak tertampung tersebut untuk dapat menerima serta legowo dengan kondisi tersebut.

Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri, berharap pedagang yang berjumlah sekitar 324 tersebut dapat melakukan musyawarah, agar fasilitas yang disiapkan Pemerintah diterima dengan lapang dada.

"Yang namanya musibah tentu tidak dapat kita hindaru, maka dari itu kita harapkan pedagang dapat tarik ulur dan rembuk, karena kondisi yang terjadi saat ini tentunya dapat disikapi dengan baik,"ujar Tengku Azwendi Fajri kemarin.

Dikatakan Azwendi, pedagang perlu mengetahui jika niat pemeritah juga untuk kebaikan pedagang, Dimana tujuannya mensejahterakan, bukan untuk menyusahkan lagi.

"Pedagang perlu menghargai upaya pemko, dan agar dapat memakluimi, karena kita yakin pemeritah tidak akan pernah menyusahkan," imbuh Azwendi.***