Pasarkan "Bright Gas" Di Pekanbaru

Pertamina Belum Dapat Izin

Pertamina Belum Dapat Izin

Pekanbaru (HR)-PT Pertamina (Persero) Pemasaran Wilayah Sumbar-Riau mengakui belum mendapat izin untuk memasarkan produk Liquefied Petroleum Gas (LPG) jenis baru dengan merek Bright Gas 5,5 kilogram di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

"Bright Gas lima kilogram sampai saat ini masih belum perintah resminya dari pusat (Pertamina) untuk pasarkan LPG itu di Kota Pekanbaru," papar Sales Executive LPG V Pertamina Pemasaran Riau, Mahfud Nadyo.

Pihaknya belum mengetahui secara pasti pangsa pasar Bright Gas ukuran tersebut, meski LPG itu memiliki banyak kelebihan seperti pemakainya akan merasa lebih aman karena tingkat keamanan tabung lebih tinggi dibanding dengan gas elpiji subsidi 3 kilogram.

Lalu seluruh bagian dari tabung Bright Gas baik ukuran 12 kilogram atau 5,5 kilogram telah dilengkapi dengan katup pengaman ganda, sehingga membuat para pengguna dua kali lebih aman dari kebocoran.

Jika salah satu bagian katup rusak, maka gas elpiji tersebut tidak akan langsung keluar dari tabung, melainkan akan tertahan oleh katup pengaman yang lainnya.

"Ada kemungkinan memang, apakah akan dipasarkan di awal tahun depan. Yang jelas, itu bisa masuk (dipasarkan) di Pekanbaru sendiri sebagai ibu kota provinsi," ucapnya.

Manajer Pemasaran Wilayah Sumbar-Riau, Ardyan Adhitia menambahkan, pihaknya belum bisa memasarkan Bright Gas baru berukuran 5,5 kilogram karena terbatasnya pabrik pembuat.

"Untuk saat ini, kita memang masih belum bisa memasarkan Bright Gas ukuran 5,5 kilogram tersebut untuk wilayah Provinsi Riau dan sekitarnya," ucap dia.

Hal itu disebabkan karena hanya satu perusahaan atau pabrikan sampai saat ini yang bisa membuat tabung gas dengan ukuran tersebut karena pembuatan tabung ukuran 5,5 kilogram cukup sulit dan diperlukan kehati-hatian dalam pembutan.
"Sampai saat ini, LPG ukuran 5,5 kilogram itu baru dipasarkan di daerah Pulau Jawa saja. Karena keterbatasan tabung itu, jadi belum bisa dipasarkan di luar Jawa," katanya.

PT Pertamina (Persero) telah meluncurkan produk liquefied petroleum gas (LPG) jenis baru dengan merek Bright Gas 5,5 kilogram pada akhir Oktober 2015.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan harga jual masa promosi produk tersebut di tingkat agen sebesar Rp62.000 per tabung, tapi harga jual di pasaran seperti minimaret setempat mencapai Rp66.000 per tabung.
Sasaran konsumen dari produk tersebut diarahkan pada keluarga kecil maupun penghuni apartemen dengan frekuensi memasak sedikit.

"Dengan berat kosong tabung hanya 7,1 kilogram dan total berat termasuk isi hanya 12,6 kilogram, lebih ringan diangkat oleh ibu-ibu," katanya.

Stok LPG Aman
Stok LPG Riau Aman Sampai Akhir Tahun
Pertamina juga memastikan bahwa stok elpiji subsidi ukuran 3 kilogram atau nonsubsidi 12 kilogram dalam keadaan aman memasuki akhir tahun 2015 di masing-masing kabupaten/kota di Riau.

"Adanya perayaan Natal tahun 2015 dan Tahun Baru 2016, sebetulnya kita sudah antisipasi. Bahkan untuk stok yang tersedia di agen dan bahkan kita sendiri mencukupi hingga awal tahun," jelas Mahfud.

Pihaknya dalam beberapa pekan terkahir, lanjut Mahfud, telah memonitor persediaan gas elpiji berbagai ukuran mulai dari tingkat agen yang berjumlah 18 perusahaan dan beberapa sub agen 12 kilogram atau pangkalan 3 kilogram di Riau.
Ia mengakui, permintaan saat menyambut Natal dan Tahun Baru di provinsi tersebut dipastikan cukup besar, bahkan jauh meningkat dari perayaan bagi umat muslim karena umat Islam di Riau merayakan Lebaran, sebagian besar ke Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

"Memang saat ini permintaan di daerah terutama kabupaten/kota di Riau terus meningkat. Tapi dalam penuhi kebutuhan masyarakat, kita (Pertamina) selalu siap mengamankan untuk kebutuhan gas elpiji," tegasnya.

Data terakhir PT Pertamina Pemasaran Wilayah Sumbar-Riau menyebutkan penyaluran gas elpiji subsidi 3 kilogram di Provinsi Riau sebanyak 73 perusahaan sebagai agen dan jumlah sekitar 2.500 pangkalan, setiap hari menyalurkan antara 110 sampai 112 ribu tabung per hari.

Sedangkan untuk gas elpiji nonsubsidi 12 kilogram di provinsi tersebut terdapat 18 perusahaan sebagai agen dan sekitar sub agen  1.400 unit dengan konsumsi sekitar 210.000 per bulan atau 7.000 tabung per hari.
Untuk penyaluran elpiji baik subsidi atau nonsubsidi ke-12 kabupaten/kota di Riau, kata Mahfud, saat ini sudah memiliki 10 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) tersebar di Riau.

"Saat ini kami sudah miliki 10 SPBE seperti di Pekanbaru tiga unit, Pelalawan, Rokan Hilir, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Dumai, Perawang (Siak), dan Duri (Bengkalis). Semua siap penuhi kebutuhan dengan stok yang tersedia," ungkapnya.

PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Sumatera Bagian Utara sebelumnya telah menyediakan ketersediaan produk LPG di wilayah tersebut yang meliputi lima provinsi seperti Aceh, Sumut, Sumbar, Riau dan Kepulauan Riau terutama saat menghadapi Natal 2015 dan Tahun Baru 2016.

General Manager PT Pertamina MOR I Sumatera Bagian Utara Romulo Hutapea mengatakan, pihaknya telah membentuk tim satuan tugas untuk memantau persediaan dan bistribusi baik bahan bakar minyak dan LPG terhitung sejak 21 Desember-6 Januari 2016.

"Diharapkan melalui kesiapan Pertamina dalam menyediakan bahan bakar minyak dan LPG ini, dapat mendukung perayaan Natal dan Tahun Baru¿ bagi masyarakat yang merayakan," ucapnya.(ant/yuk)