Zul As-Eko Tersangkut KIS Palsu

Zul As-Eko Tersangkut KIS Palsu

DUMAI (HR) - Kendati helat Pilkada serentak 2015 sudah selesai, bukan berati tidak menimbulkan persoalan di lingkungan masyarakat. Selama beberapa hari belakangan ini masyarakat gaduh dengan keluarnya Kartu Indonesia Sehat diduga dibagikan oleh Tim Pasangan Nomor Urut 2, Zukifli As dan Eko Suharjo.

Pasalnya, kartu tersebut, tidak berfungsi ketika digunakan masyarakat untuk berobat di pusat kesehatan alias palsu. Menindaklanjuti masalah ini, sejumlah masyarakat membawa barang bukti berupa Kartau KIS ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Dumai yang juga sebagai Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Sentra Gakkumdu).

Setelah dilaporkan ke Panwaslu, masyarakat akan melanjutkan dugaan penipuan tersebut ke Polres Dumai. Adapun masyarakat yang merasa tertipu dengan KIS tersebut dari Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat, Senin (14/12).

"Kami melaporkan masalah ini tidak hanya sampai di Panwaslu saja, tapi hingga ke polisi. Sebab ini sudah merupakan penipuan dan pembodohan terhadap masyarakat. Seharusnya jika ingin mendapatkan dukungan dari masyarakat hal seperti ini tidak terjadi dan dilakukan oleh kandidat peserta pilkada Dumai," ujar beberapa masyarakat yang datang dari empat kecamatan seperti Medang Kampai, Dumai Barat, Sungai Sembilan dan Bukit Kapur.

Pelaporan masyarakat dari empat kecamatan itu langsung disambut dan ditangani Ketua Panwaslu Kota Dumai, Yossi Rinaldi di Kantor Panwaslu Dumai, Jalan Sei Masang, Kelurahan Buluh Kasap, Kecamatan Dumai Timur. Kedatangan masyarakat juga mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Semua itu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Informasi yang berhasil dirangkum, laporan masyarakat juga datang dari kubu Paslon Nomor 5, Agus Widayat-Maman Sufriadi. Mereka juga akan melaporkan hal sama, yaitu, pemalsuan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang diduga dilakukan oleh paslon Nomor 2. Sedang informasi pembagian kartu KIS kepada masyarakat dilakukan oknum tim dari Paslon Nomor 2 pada tanggal 8 Desember 2015. Posisinya, tanggal itu sudah masuk masa tenang pada helat Pilkada Dumai.

Hasil pantauan, sekitar 50 orang memadati kantor Panwaslu Kota Dumai Jalan Sei Masang, Kota Dumai. Mereka tidak hanya memberikan laporan. Tapi memberikan sejumlah bukti dugaan kecurangan.

Seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), bukti foto dan rekaman suara. Bukti ini diserahkan guna menguatkan dugaan kecurangan yang dilakukan pada 8 dan 9 Desember 2015 silam.

"Kami mendampingi masyarakat yang melaporkan adanya dugaan kecurangan pada Pilkada Dumai," ujar Perwakilan Koalisi Aksi Nurani, Hasrizal kepada di sela melapor ke Panwaslu Dumai.

Sementara, Calon Wakil Walikota Dumai nomor urut 2 Eko Suharjo saat dikonfirmasi Haluan Riau melalui ponselnya mengatakan silahkan pihak yang berwenang memproses laporan tersebut.

"Kita menghormati setiap proses selama tahapan Pilkada 2015 ini, termasuk proses di Panwaslu. Kepada pihak terkait silahkan proses laporan tersebut seadil-adilnya," singkat Eko.***