Puskesmas Layani UGD

Puskesmas Layani UGD

Pemerintah Kota Dumai melalui Dinas Kesehatan setempat menargetkan membentuk pelayanan unit gawat darurat di semua Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) hingga 2016 mendatang untuk kepentingan medis masyarakat setempat. Kepala Dinkes Dumai Faisal di Dumai, Jumat menyebutkan, saat ini baru 3 Puskesmas yang sudah membuka pelayanan UGD, yaitu di Kecamatan Medang Kampai, Bukit Kapur dan Sungai Sembilan.

"Kita targetkan tahun depan semua puskesmas di tujuh kecamatan sudah memiliki unit pelayanan gawat darurat agar masyarakat dilayani dengan maksimal," katanya.
Dia menjelaskan, pembukaan layanan UGD puskesmas ini bertujuan supaya masyarakat di kecamatan pinggiran dapat segera mendapatkan pertolongan ketika sakit. Selain itu agar masyarakat tidak selalu datang ke rumah sakit umum daerah karena dikuatirkan pelayanan membludak dan tidak mencukupi ruang rawat inap.

"Pelayanan UGD di rumah sakit kerap penuh dan membludak, karena itu kita bentuk di semua puskesmas supaya masyarakat yang sakit cepat tertolong pelayanan medisnya," terang dia.

Menurutnya, pelayanan puskesmas sejauh ini masih sebatas penanganan penyakit ringan, sedangkan bagi pasien mengalami sakit berat langsung dirujuk ke rumah sakit. Di setiap puskesmas, lanjut dia, Dinkes menempatkan minimal tiga dokter umum dan dibantu sejumlah tenaga medis perawat yang akan melayani kesehatan masyarakat. Tiga Puskesmas yang sudah melayani UGD sejauh ini juga sudah tersedia ruang rawat inap bagi pasien yang berpenyakit ringan dan peralatan medis sesuai kebutuhan.

"Tiga Puskesmas yang sudah melayani UGD tersebut dan hanya khusus di kecamatan pinggiran, yakni, di Kecamatan Medang Kampai, Bukit Kapur dan Sungai Sembilan,'' lanjutnya.

Paisal yang pernah menjabat sebagai Direktur RSUD Dumai itu menjelaskan, pembentukan pelayanan unit gawat darurat di semua puskesmas bertujuan untuk memaksimalkan pelayanan medis bagi masyarakat membutuhkan. Kemudian untuk mengurangi tingkat kunjungan pasien ke rumah sakit umum daerah (RSUD) yang selalu membludak sehingga dikuatirkan tidak mencukupi ruang rawat inap.

''Pelayanan UGD di rumah sakit kerap penuh dan membludak, karena itu kita bentuk di semua puskesmas supaya masyarakat yang sakit cepat mendapat pertolongan medis,'' sebutnya.

Menurutnya, pelayanan puskesmas sejauh ini masih sebatas penanganan penyakit ringan, sedangkan bagi pasien mengalami sakit berat langsung dirujuk ke rumah sakit. Di setiap puskesmas, Dinkes menempatkan minimal tiga dokter umum dan dibantu sejumlah tenaga medis perawat yang akan melayani kesehatan masyarakat.(adv/zul)