Jalan Makin Hancur

Warga Kesulitan Antar Anak Sekolah

Warga Kesulitan Antar Anak Sekolah

Jalan Lubuk Induk  Kampung Temusai, Kecamatan Bungaraya, semakin hari semakin hancur. Sehingga membuat para petani kewalahan mengeluarkan hasil tanaman sawit, dan ada juga sebagian tanaman sawit tak panen, karena susah mengeluarkan.

"Kami sebagai petani sawit saat ini kewalahan mengeluarkan hasil tanaman sawit. Pasalnya, jalan lubuk induk satu-satunya yang biasa dilintasi mobil sekarang semakin hancur akibat sering hujan dan banyaknya kendaraan,"kata Rigo (60), salah seorang warga, Minggu (13/12).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan Jalan Lubuk Induk yang lebarnya sekitar 8 meter lebih dan panjangnya sekitar 4 km itu, merupakam jalan yang sudah lama dibangun masyarakat, namun sampai saat ini jangankan diaspal, dibase saja belum pernah.

"Karena saking butuhnya uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kami nekat memanen sawit tersebut walau keadaan jalan sangat mengenaskan. Bahkan  kami terpaksa melangsir buah sawit dengan mengunakan motor dan ekstra hati-hati. Kita berharap semoga dengan kepemimpinan Bupati Siak yang baru nanti, dapat memperhatikan keadaan jalan di kampung ini yang butuh dilakukan pembangunan secepatnya," harapnya.

Senada juga diungkapkan Supri (38), warga Temusai yang tinggal di sekitar jalan tersebut. Ia mengaku, tersiksa dan sedih melihat kondisi jalan yang selalu dilintasinya semakin hari semakin hancur. "Rasanya minta ampun, jalan satu-satunya yang kami lintasi untuk mengatar anak sekolah hancur bercampur lumpur, sehingga kami harus berhati-hati kalau mengatar anak sekolah, kalau tidak bisa jatuh ke dalam lupur," ungkapnya.

Sementara itu, Zulkarnain (61), tokoh masyarakat Temusai yang tinggal di sekitar jalan tersebut juga mengeluhkan keadaan jalan tersebut.

"Kami sudah puluhan tahun  tinggal di Jalan Lubuk Induk, namun sampai saat ini belum merasakan pembangunan di tempat kami tinggal. Lihat saja sendiri, kami masyarakat yang tinggal di sekitar jalan lubuk induk sangat menderita. Kalau musim kemarau debu dan kalau musim hujan berlumpur, begitulah keadaan jalan ditempat kami tinggal," ungkapnya sedih.

Ia berharap,  Bupati dapat membangun jalan tersebut. "Karena sudah lama kami menderita, merasakan hancurnya jalan yang tidak dapat kami lintasi saat musim hujan seperti ini," pungkasnya. ***