Warga Keluhkan Listrik PLN Hidup Mati di Kerinci

Warga Keluhkan Listrik PLN Hidup Mati di Kerinci

PANGKALAN KERINCI (HR)-Kendati Kabupaten Pelalawan telah memiliki pembangkit listrik milik sendiri, Langgam Power yang berkapasitas mencapai 50 MW, yang dikelola pihak PT PLN Rayon Pangkalan Kerinci.

Belum lagi, listrik bersumber dari RPE yang dikelola Perusahaan Daerah BUMD Tuah Sekata, namun tak menjamin pelayanan listrik yang dinikmati masyarakat itu terus menuai kritikan pedas hingga merugikan masyarakat.

Pasalnya, kondisi aliran listrik yang terputus tiba-tiba, lebih acap ketika azan Magrib berkumandang sudah berlangsung nyaris sepekan di ibukota Kabupaten Pelalawan, Pangkalan Kerinci. Alhasil, masyarakat dibuat kecewa oleh pelayanan yang burut tersebut. Kondisi diperparah naiknya tarif listrik golongan daya 1300 VA dan 2200 VA.

Keluarga Pewaris Kerajaan Pelalawan nan tersohor hingga ke negeri Johor, T Kashar Haroen, mengeluhkan kondisi listrik mati dengan rentang waktu yang cukup lama tersebut.

Mantan birokrasi Pelalawan yang handal ini menilai, percuma Negeri Seiya Sekata yang telah memiliki pembangkit listrik berkapasitas besar, namun masyarakat acap dibuat kecewa atas pelayanan yang dlakukan pihak otoritas kelistrikan, PT PLN Rayon Pangkalan Kerinci.

"Kita menilai, kondisi pelayanan yang entah kapan bisa maksimal ini lebih di akibatkan tidak profesioanlnya pihak pengelolah. Pada hal, arus yang berlimpah-ruah, tapi pihak pengelolah, baik PT PLN dan BUMD Tuah Sekata tak kunjung bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Buktinya, listrik sejak sepekan ini acap mati hingga berjam-jam lamanya," terang mantan Camat Pangkalan Kuras, T Kashar Haroen, Minggu (13/12) saat menghubungi Haluan Riau.

Kashar dan masyarakat meminta pihak pengelolah listrik di negeri ini bisa bekerja maksimal serta pihak pemerintah dan Dewan agar melakukan pengawasan hingga memanggil pihak PT PLN maupun BUMD, terkait seringnya mati lampu tanpa alasan yang jelas.

Karena, kadang merasa iba melihat usaha masyarakat yang bergantung kepada setroman  listrik, bila listrik mati usaha pun turut mati. Manajer PT PLN Rayon Pangkalan Kerinci, Afrizal Armen dikonfirmasi, tak menyahut.(zol)