Penghitungan Hasil Pilkada

Kesbang Polinmas tak Pakai Quick Count

Kesbang Polinmas tak Pakai Quick Count

Pangkalan Kerinci (HR)-Pemilihan Kepala Daerah serentak, yang akan dilaksanakan pada 9 Desember mendatang, Kesbangpolinmas Pelalawan tidak akan melakukan penghitungan cepat untuk konsumsi publik.

"Tapi hanya untuk internal mereka, artinya awak media tidak akan menerima hasil dari Kesbang Polinmas untuk hasil penghitungan pada hasil pilkada 9 Desember mendatang dari Kesbang Polinmas," kata Kepala Badan Kesbangpilnmas Kabupaten Pelalawan H Abdul Karim, Selasa (1/12).

Menurtnya, pihaknya tetap akan melakukan penghitungan hasil perolehan suara para pemilih, namun hasil penghitungan hanya sebatas untuk melihat jumlah partisipasi pemilih apakah ada peningkatan atau sebaliknya ada penurununan dari jumlah Daftar Pemilih Tetap.

"Yang jelas kita ada melakukan penghitungan hasil akhir Pilkada, tapi kalau penghitungan yang akan kita lakukan bukan untuk mengetahui hasilnya siapa yang menang atau siapa yang kalah melainkan kita akan menitik beratkan hasil partisipasi pemilihnya apakah mereka menggunakan hak suaranya atau enggak, itu aja," ujarnya.

Abdul karim menerangkan tujuannya untuk mengetahui jumlah partisipasi pemilih untuk mengetahui apakah sosialisasi yang selama ini disampaikan oleh para tim masing-masing pasangan calon dan KPU selaku pelaksana dan instansi terkait sudah berhasil menyadarkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi guna menyerahkan hak suaranya di Pilkada 9 Desember mendatang.

"Atau memang sebaliknya masyarakat yang sudah salah mengartikan sosialisasi yang disampaikan sehingga mereka tidak mau atau enggan menyerahkan hak suaranya di Pilkada nanti," kata Karim.

Mantan Kepala BKD Kabupaten Pelalawan ini juga mengatakan untuk saat ini pihaknya berharap supaya jalannya proses tahapan Pilkada sampai hari H di 9 Desember bisa berjalan lancar, sebab ada jadwal kampanye terbuka yang dilaksanakan pada 5 Desember tersebut ditakutkan adanya gesekan-gesekan dari masing-masing pendukung sehingga dapat ber ujung pada hal-hal anarkis.

"Ya tanggal 5 itu kan ada kampanye terbuka, dan tidak bisa diundur waktunya, jadi agar tidak terjadi gesekan dari masing-masing pendukung pasangan calon kita minta agar dilakukan pengawalan ketat dari pihak kepolisian dan pengaman pemilu lainnya, selain itu kita juga mengharapkan agar seluruh pendukung pasangan calon bisa saling menahan emosi saat pelaksanaan kempanye di gelar nantinya." Harap Abdul Karim.***