Darurat Kabut Asap Dicabut Sudah Seminggu Rohul Terendam

Riau Siaga Banjir

Riau Siaga Banjir

PEKANBARU (HR)-Pemprov Riau memberlakukan status siaga banjir bagi seluruh kawasan di Bumi Lancang Kuning. Hal itu menyusul semakin banyaknya sejumlah daerah yang tergenang air, seiring dengan masuknya musim hujan saat ini. Sedangkan status darurat kabut asap yang akan berakhir pada 30 November mendatang, dipastikan tidak akan diperpanjang lagi alias dicabut.

"Masa kebakaran dan asap sudah berakhir. Saat ini kami kembali memikirkan bagaimana mengantisipasi banjir. Kami akan tetapkan siaga darurat banjir," ujar Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, Selasa (24/11).
Dikatakan, saat ini sudah ada beberapa daerah yang mulai tergenang banjir. Di antaranya Kabupaten Kampar, Rokan Hulu, Kuantan Singingi, Pekanbaru, Pelalawan dan Rokan Hilir.

Riau
"Kita harus antisipasi jangan sampai banjir melumpuhkan aktivitas masyarakat. Jadi diperlukan penanganan bersama dengan kabupaten/kota. Kita harapkan, rekan-rekan di daerah juga sudah siap siaga mengantisipasinya," tambahnya.

Ditambahkannya, untuk BPBD Kabupaten Kota, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dalam rangka mengantisipasi dan mengatasi banjir. Di antaranya dengan menyiapkan peralatan seperti tenda, perahu karet, makanan bagi korban banjir dan peralatan lainnya yang dibutuhkan.


Dicabut
Sedangkan untuk status darurat kabut asap, pihaknya memastikan tidak akan memperpanjang lagi pada 30 November mendatang.

Keputusan itu diambil setelah pihaknya melakukan rapat evaluasi bersama seluruh stakeholder yang tergabung dalam Tim Satgas Karhutla seperti Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau, Dinas Kesehatan Riau, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda).

Dijelaskan Edwar Sanger, hujan yang mulai turun beberapa minggu terakhir, sudah merata di hampir seluruh Riau termasuk wilayah Sumatera umumnya. Selama musim hujan ini tidak terjadi lagi Kebakaran di seluruh wilayah Riau.

Sementara itu, Kepala BLH Riau Yulwiriati Moesa, memastikan kualitas udara di Provinsi Riau telah membaik selama sebulan terakhir dan stabil. Selain itu lima penyakit yang disebabkan kabut asap pun menurun drastis. Hal ini disebabkan, karena penyebab utama dari penyakit pernapasan, kulit dan irimatasi mata yang diakibatkan asap sudah tidak ada lagi.
"Sama-sama kita rasakan udara di Riau sudah membaik," ungkap Yulwiriati Moesa.

2.500 KK Terendam
Sementara itu, salah satu daerah yang sudah merasakan banjir adalah Rokan Hulu. Sudah seminggu belakangan ini, sebanyak 2.500 Kepala Keluarga (KK) warga di lima desa di Kecamatan Bonai Darussalam, terendam banjir. Tak hanya itu, banjir juga masih membuat arus lalu lintas dari Desa Sontang menuju Duri terputus total.

Menurut Camat Bonai Darussalam, Taslim AM, banjir di daerah itu disebabkan meluapnya air Sungai Kiri. Hingga saat ini, banjir masih merendam lima desa di kecamatan itu, yakni Desa Titian Gading, Kasang Mungkal, Sontang, Teluk Sono dan Kasang Padang. Ketinggian air rata-rata mencapai satu meter.

Taslim mengakui, selama ini, kelima desa itu memang rutin menerima banjir. Bahkan tak jarang, air bisa tergenang hingga satu bulan. "Kita sudah ingatkan warga untuk waspada dan hati-hati, jangan sampai ada jatuh korban," ujarnya. (nur, yus)