Serangan Paris, Ketika Media Sosialpun Diskriminatif

Serangan Paris, Ketika Media Sosialpun Diskriminatif

LONDON (HR)-Beberapa pekan terakhir ini, dunia sedang terasa kurang begitu nyaman. Hal itu juga tercermin dari apa yang masyarakat katakan melalui media sosial.

Seperti dilansir dari The Telegraph pada Ahad (22/11), seorang penulis kolom, Bryony Gordon mengatakan, saat ini semuanya terasa kurang nyaman, kurang aman dan penuh ketidakpastian.

Ia mengatakan, salah satu teman di akun Facebook-nya mengatakan bahwa 'sensasi media' yang membahas mengenai kejadian memilukan di Prancis, seharusnya tidak mengalihkan perhatian kita dari fakta bahwa kejadian serupa juga terjadi sepanjang waktu di seluruh dunia.

Teman tersebut mengatakan, lanjut Gordon, dari ratusan akun media sosial  yang terkenal, ia melihat ada sikap diskriminatif ketika media itu tak memberitakan ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon, yang terjadi tepat satu hari sebelum tragedi di Paris.

Sedangkan begitu tragedi Paris terjadi, sebagian besar dari kita mengganti profil picture kita dengan gambar bendera Prancis. "Saya melihat, itu adalah sebuah sikap untuk menunjukan solidaritas," kata dia.

Ia menyadari, setiap orang memiliki hak untuk mengatakan pendapat. Tidak hanya kolumnis dari media nasional. Namun, setiap saya melihat media sosial seperti Facebook dan Twitter, saya merasa sedikit putus asa.

Menurut saya, perilaku orang yang relatif istimewa di internet tidak harus memprihatinkan. Namun, demikianlah yang terjadi.(rep/rio)