termasuk lahan sawah dan perkebunan

Banjir Rendam Ribuan Rumah Warga

Banjir Rendam Ribuan Rumah Warga

PEKANBARU (HR)-Selain merendam ribuan rumah di puluhan desa, banjir di Riau juga menggenangi persawahan dan perkebunan. Catatan Dinas Pertanian Provinsi Riau, Minggu (22/11), sudah ada puluhan hektare sawah dan perkebunan karet terendam.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau Askardia Patrianov, mengatakan ada beberapa bagian sawah yang bisa diselamatkan. "Selain itu, ada beberapa titik persawahan yang tergenang banjir di daerah lain. Namun, belum terdata," kata Patrianov.

Sementara Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, mencatat curah hujan tertinggi selama tahun 2015 yang mencapai 126 milimeter selama 24 jam. "Data yang didapatkan selama 24 jam terakhir curah hujan mencapai 126 milimeter. Itu yang paling tinggi selama 2015," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin.

Ia menjelaskan, bulan November ini merupakan puncak musim hujan, sementara pada Desember mendatang Riau secara keseluruhan akan mengalami masa transisi beralih ke musim kemarau.

Menurutnya, dengan curah hujan seperti itu berpotensi menyebabkan banjir di sejumlah titik di Pekanbaru. Selain Pekanbaru, terdapat sejumlah wilayah lainnya dengan curah hujan yang tinggi seperti Bengkalis, Siak, Rokan Hilir, Kampar, Indragiri Hulu, Pelalawan, Kuantan Singingi dan Indragiri Hilir.

Potensi hujan terjadi pada sore hingga malam hari yang disertai petir dan angin kencang. Secara khusus BMKG memperingatkan Riau akan kembali memasuki musim kemarau pada Januari dan Februari mendatang. "Untuk itu perlu langkah tegas guna menghindari terjadinya kembali kebakaran lahan dan hutan," ujarnya.

Dalam sepekan terakhir, lembaga pemantau cuaca rutin mengeluarkan peringatan dini akan terjadinya hujan disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah Riau. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah. Sugarin menambahkan secata umum cuaca di Riau Cerah Berawan.

Angin secara umum dari arah Timur hingga Selatan dengan kecepatan 05 - 10 knots (09 - 19 km per jam, red) dengan temperatur maksimal berkisar 31 derajat celsius hingga 33,5' derajat celcius. Berdasarkan pengamatan, hujan seringkali mengguyur Kota Pekanbaru sejak awal November 2015 lalu.

Terkait musim penghujan tahun ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau mulai memetakan sejumlah kabupaten kota yang berpotensi terjadi banjir dan longsor setelah provinsi tersebut dipastikan memasuki musim penghujan.

"Sejumlah daerah yang rawan terjadi banjir yakni Rokan Hilir, Kampar, Pelalawan, Pekanbaru dan Kampar menjadi pengawasan utama kita," kata Kepala BPBD Riau Edwar Sanger, beberapa waktu lalu.

Selanjutnya daerah yang rawan longsor diketahui terdapat dua titik yakni, Kabupaten Kampar yang berbatasan dengan Sumatera Barat serta Rokan Hilir yang berbatasan dengan Sumatera Utara.

Untuk daerah yang disebut sebagai rawan longsor, BPBD menyatakan pihaknya segera berkoordinasi dengan BPBD dan pemerintah setempat guna menyiagakan alat berat. "Mulai sekarang kita tingkatkan koordinasi guna mencegah kejadian yang tidak diharapkan," katanya. (hal/aag)