Ekspor dan Impor Riau Naik

Ekspor dan Impor Riau Naik

PEKANBARU (HR)-Berdasarkan harga Free on Board pada September 2015 kemarin, nilai ekspor Riau mengalami kenaikkan sebesar 4,32 persen. Kenaikkan ini menunjang kontribusi ekspor Riau terhadap nasional sebesar 9,13 persen. Kenaikkan disebabkan karena naiknya ekspor non migas yakni pada sektor pertanian sebesar 120,16 persen, sementara disektor migas mengalami penurunan sebesar 16,81 persen.

Demikian diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Mawardi Arsyad saat memaparkan data perkembangan ekspor dan impor Riau, Kamis (12/11) di kantornya. Dikatakannya, bahwa ekspor migas pada September turun dibandingkan Agustus dari US$312,98 juta menjadi US$ 260,36 juta atau turun 16,81 persen.

"Kenaikkan ini disebabkan karena sektor pertanian, yakni banyaknya permintaan dan kebutuhan. Sedangkan di sektor industri dan pertambangan mengalami penurunan," ujar Mawardi.
Menurutnya, selama periode Januari-September 2015, untuk kontribusi ekspor non migas didukung dengan lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 64,76 persen, bubur kayu (pulp) sebesar 11,97 persen, kertas dan karton sebesar 11,21 persen, dan berbagai produk kimia sebesar 6,51 persen. Dengan total kontribusi yang diberikan oleh keempat sektor bagian 94,44 persen.

"Jadi dari 10 barang ekspor yang ada, selama September kenaikan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati. Sementara yang lainnya barulah mengikuti," jelasnya.
Dari 10 negara terbesar tujuan ekspor, dibandingkan bulan Agustus 2015, lanjut Mawardi, terjadi kenaikkan di 9 negara dan 1 negara mengalami penurunan. Kenaikkan terjadi disebabkan karena ekspor ke negara Belanda, India dan Tiongkok. Sedangkan penurunan terjadi di negara Malaysia.
Begitupula halnya pada nilai impor Riau, naik sebesar 4,50 persen dibandingkan Agustus 2015. Dengan kontribusi terhadap nasional sebesar 1,14 persen. Dengan sektor terbesar yakni pada sektor barang konsumsi.(nie)