UKG untuk Ukur Kompetensi Guru

UKG untuk Ukur Kompetensi Guru

SELATPANJANG (HR)-Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Meranti M Arif MN mengatakan, guna mengukur tingkat kemampuan para guru, pihaknya melakukan  Uji Kompetensi Guru atau UKG yang menjadi dasar pemetaan bagi guru itu sendiri maupun bagi kepentingan dinas.

Untuk itu terhadap seluruh guru yang sudah mendaftar pada Dapodik (daftar pokok pendidikan) berhak mengikuti UKG yang telah dimulai sejak 9 November hingga 18 November 2015 mendatang.

Demikian dijelaskan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Meranti M Arif MN kepada Haluan Riau di Selatpanjang Kamis kemarin.

Diungkapkannya, tugas seorang guru begitu kompleks dalam memajukan bangsa dan negara. Sebab di tangan seorang guru dipercaya untuk membentuk kepribadian yang baik, manusia cerdas, menjadi harapan penerus pembangunan. Untuk itu seorang guru dituntut terus untuk meningkatkan kompetensi pedadodik dan kompetensi profesional.

Jadi guru tidak hanya mengandalkan ilmu pengetahuan yang menjadi modalnya untuk berdiri di depan kelas, melainkan guru juga harus terus belajar dalam mengikuti perkembangan yang terjadi di tengah masyarakat.

Untuk mengukur kualitas akademis dan kemampuan guru tersebut dengan UKG akan diketahui level kompetensi seorang guru. Dari hasil itu juga akan bisa diketahui kemampuan seorang guru dalam mengemban tugas dalam peningkatan mutu pendidikan yang menjadi tuntutan kemajuan tersebut.

"Dan diakhir UKG akan diketahui nilai yang didapatkan seorang guru. Seperti tahun 2014 lalu, nilai rata-rata yang didapatkan guru sebesar 4,5 dari seluruh mata pelajaran yang diujikan. Dan untuk tahun ini ditargetkan nilai rata-rata menjadi 5,5,”kata Arif.

Diharapkan kepada seluruh guru yang ada agar terus meningkatkan kompetensinya. Karena hasil UKG ini akan dijadikan sebagai pertimbangan untuk berbagai bentuk promosi di masa datang.

Jadi tidak ada salahnya guru agar senantiasa mengasah kemampuan akdemik maupun kemampuan profesionalnya. Sebab majunya dunia pendidikan itu erat kaitannya dengan tingkat kompetensi guru.

"Jika para guru berpengetahuan di atas rata-rata, maka tentu saja kualitas pendidikan itu akan semakin meningkat,”kata Arif lagi.
Diuraikannya, dari 3.000-an guru yang akan mengikuti UKG tersebut terdiri dari 376 orang guru TK, 1.612 guru SD,  20 guru SLB, 531 guru SMP, serta 335 guru SMA, 101 guru SMK 101 dan pengawas sekolah 31 orang.

Pelaksanaan UKG itu sendiri digelar di berbagai gedung yang ada. Seperti gedung SMAN 1 Tebingtinggi, SMKN 1 Tebingtinggi, SMK Swasta Patria Darma dan SMP Swasta Kalam Kudus.

"Kegiatan UKG itu juga menggunakan sistem komputerisasi, dan hasilnya akan langsung dikirimkan ke Jakarta melalui internet usai pelaksanaan,"ucapnya.***