Ratusan Rumah Terendam, Warga Dievakuasi

Bukittinggi Dikepung Banjir

Bukittinggi Dikepung Banjir

BUKITTINGGI (HR)-Meski berada di dataran tinggi, tak menjamin Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, bakal bebas banjir. Seperti yang terjadi Jumat (6/11), banjir dengan genangan air setinggi dada orang dewasa, melanda kota itu setelah diguyur hujan lebat.

Bukittinggi
  Akibatnya, ratusan warga terpaksa harus  dievakuasi ke tempat yang aman.

Menurut keterangan Susi (39) salah seorang warga korban banjir, genangan air mulai memasuki rumahnya sekitar pukul 14.30 WIB. Hujan lebat tanpa henti yang mulai mengguyur Bukittinggi sekitar pukul 12.55 WIB membuat genangan air dengan cepat meninggi, dan puncaknya sekitar pukul 15.00 WIB. Ketika itu, ketinggian banjir tersebut telah mencapai dada orang dewasa.

“Dalam dua minggu terakhir, ini banjir ketiga yang kami alami. Pertama saat malam Minggu lalu, setelah itu pada hari Rabu, dan terakhir hari Jumat ini. Tapi banjir kali ini lebih parah dari yang sebelumnya,” ujar Susi.

Menurutnya, selama 30 tahun menetap di kota itu, rumahnya sudah tiga kali mengalami kebanjiran terparah setinggi dada orang dewasa. “Kalau banjirnya setinggi tumit atau betis, itu sudah tak terhitung. Sudah sering kami alami,” lanjut Susi.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bukittinggi mengerahkan satu unit perahu karet untuk mengevakuasi warga. Evakuasi ini diprioritaskan bagi bayi dan anak-anak, ibu hamil, lanjut usia (lansia) dan ibu-ibu.

Meski demikan, tak sedikit kalangan ibu-ibu enggan untuk dievakuasi dan lebih memilih mendekam di rumah mereka masing-masing, meski rumahnya digenangi banjir. Mereka beralasan, dengan menjaga rumah, maka mereka bisa mengontrol isi rumah serta barang berharga mereka, serta bisa mengawasi jika ada binatang melata yang masuk rumah.

Sementara untuk pria dewasa lebih tampak sibuk membantu petugas BPBD untuk mengevakuasi warga. Sebagian lagi pria dewasa tampak sibuk membersihkan sampah-sampah yang terbawa arus, serta tetap berupaya menyelamatkan barang-barang berharga mereka.

Enam Titik
Menurut Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bukittinggi, Suyerman, ada enam titik banjir yang merendam tempat ibadah dan rumah warga di Kota Bukittinggi. Di antaranya di kawasan Simpang Tarok, Pakan Kurai, Gurun Panjang, Jalan Melati Simpang Stasiun, Jangkak, serta kawasan Pulai Anak Aia dan Cimpago Ipuh.

"Yang terparah memang dialami Pulai Anak Aia yang bersebelahan dengan Kelurahan Cimpago Ipuh samping Mapolsek Bukittinggi,” ujar Suyerman.

Menyikapi masalah itu, Ketua DPRD Bukittinggi Benny Yusrial mengatakan, pihaknya telah mendesak petugas PU untuk turun tangan menyelidiki penyebab utama banjir tersebut.

“Kami telah berkomunikasi dengan masyarakat, telah menghimpun informasi dan telah menerima aduan ada bangunan yang membuat aliran air jadi terhambat. Tapi kami belum bisa mengklaim itu penyebabnya, karena harus diselidiki terlebih dahulu. Kami sudah meminta PU untuk menyelidiki itu,” ujar Benny.

Dikatakan, pihaknya tidak akan mentolerir siapa saja yang telah membuat aliran air tidak lancar, karena menurutnya, ulah orang itu telah membuat dampak yang lebih besar bagi ratusan warga di kawasan Pulai Anak Aia. (h/wan)
 
Teks Foto Banjir :
BANJIR BUKITTINGGI - (Haswandi)