Sepanjang Oktober 2015

Riau Alami Deflasi 0,15 Persen

Riau Alami Deflasi 0,15 Persen

PEKANBARU (HR)-Sepanjang Oktober 2015, Riau mengalami deflasi sebesar 0,15 persen. Hal itu berdasarkan hasil pemantauan Badan Statistik Provinsi Riau pada tiga kota di Riau, yakni Kota Pekanbaru, Kota Dumai dan Tembilahan sepanjang Oktober 2015.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Riau Zulkifli mengungkapkan, sepanjang Oktober 2015  lalu terjadi deflasi sebesar 0,15 persen atau terjadi penurunan Indek Harga Konsumen (IHK) dari 121,56 pada Septembar 2015 menjadi 121,37 pada Oktober 2015. Pasalnya, tingkat inflasi kelender sebesar 1,23 persen.  Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 4,97 persen.

"Riau mengalami deflasi sebesar 0,15 persen dari gabungan tiga kota di Riau, dengan IHK 121,73. Tingkat inflasi tahun kelender (Januari-Oktober 2015) sebesar 1,23 persen," ungkap Zulkifli kepada wartawan, Senin (2/11) di Kantor BPS Riau Jalan Pattimura.
Dijelaskannya, dari tiga kota tersebut dua kota di Riau mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Tembilahan 0,25 persen diikuti oleh Kota Pekanbaru 0,19 persen. Sedangkan Kota Dumai sebesar 0,11 persen. Deflasi di Riau pada bulan Oktober 2015 sebesar 0,15 persen terjadi karena adanya penurunan IHK pada kelompok pengeluaran bahan makanan yaitu sebesar 1,39 persen dnegan andil deflasi sebesar 0,32 persen.

"Komoditas yang memberikan andil terbesar pada kelompok daging ayam ras sebesar 0,14 persen, cabai merah 0,13 persen, telur ayam 0,05 persen, petai 0,03 persen dan seterusnya," terang Zulkifli.
Sedangkan, lanjut dia, enam kelompok pengeluaran lain yang mengalami inflasi, yaitu perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,47 persen dengan andil inflasi sebesar 0,10 persen. Diikuti oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,23 persen dengan andil sebesar 0,05 persen.
Disebutkannya, nflasi yang disajikan pasa publikasi ini meliputi indek bulanan, inflasi tahunan kelender dan inflasi tahun ke tahun. Inflasi bulanan merupakan gambaran perubahan IHK bulan besangkutan sengan bulan sebelumnya. Kemudian, inflasi tahun kelender merupakan perubahan IHK bulan bersangkutan dibandingkan dengan IHK bulan desember tahun sebelumnya atau dikenal juga inflasi kumulatif dari bulan Januari.

"Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 14 kota mengalami deflasi, adapun deflasi tertinggi terjadi di Kota tanjung pandan sebesar 1,95 persen, diikuti Tanjung Pinang 1,01 persen dan Batam 0,67 persen. Sedangkan deflasi terendah terjadi di kota padang Sidempuan 0,01 persen,"pungkas Zulkifli.***