5 Kecamatan di Langkat Rawan Longsor

5 Kecamatan di Langkat Rawan Longsor
Langkat (HR) – Lima Kecamatan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, rawan bencana longsor diakibatkan tofografi tanah. Selain itu juga kawasan tersebut termasuk curah hujannya cukup tinggi.
 
 
”Ada lima kecamatan yang rawan bencana longsor,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat Irwan Syahri, di Stabat, Minggu (7/12).
 
Adapun lima kecamatan itu terdiri dari Bahorok, Sei Bingei, Salapian, Kuala, dan Kutambaru, yang merupakan daerah dataran tinggi ini, dimana bila curah hujan tinggi maka daerah itu terancam tanahnya akan longsor.
 
Seperti yang terjadi di Kecamatan Kutambaru ada tiga lokasi titik longsor di Desa Kutambaru yang kondisinya sangat memprihatinkan.”Longsor terjadi selebat 1,8 meter dan panjang 25 meter, akibatnya jalan terancam putus total, padahal kawasan itu merupakan penghasil tanaman karet, sawit, padi dan lain-lain,” katanya.
 
Kepala Desa Ujung Teran Kecamatan Salapian Suria Darma Sitepu yang dihubungi membenarkan adanya badan jalan di kawasan itu yang kini terancam longsor.
 
Suria Darma mengungkapkan sudah menyurati Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk segera melakukan antisipasi agar jalan tersebut tidak segera putus total.
 
”Kita sudah memberikan laporan namun hingga sekarang belum ada upaya untuk perbaikannya,” sambungnya.
Hal yang sama juga terjadi di Desa Namu Teras Kecamatan Kutambaru dimana ada tiga rumah penduduk yang terancam longsor, kata Kepala Desa Nanangkih Tarigan.
 
 ”Antisipasi yang diharapkan agar longsoran itu tidak semakin meluas, maka harus dilakukan bronjong, agar rumah penduduk tersebut dapat segera diselamatkan, dan tidak tergerus lagi bila musim hujan turun,” katanya.
 
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Irwan Syahri menjelaskan sudah menerima berbagai laporan menyangkut dengan daerah yang terancam longsor, dan sekarang ini sudah dilakukan upaya penanggulangannya dengan melibatkan lintas instansi.
 
 ”Ada juga longsoran yang sudah ditangani Dinas Pekerjaan Umum seperti jembatan di Kutambaru dan Sei Bingei,” ujarnya.
Menyangkut yang lainnya masih dilakukan upaya-upaya seperti menampung dianggaran dinas terkait, agar di tahun mendatang dapat segera ditangani.(ant/ivi)