Ikut Terimbas Asap

Bandara Minangkabau Lumpuh

Bandara Minangkabau Lumpuh

PADANG (HR)-Kabut asap akibat karhutla yang menyelimuti Pulau Sumatera, masih terus menebar gangguan. Kali ini, yang merasakan imbasnya adalah Bandara Internasional Minangkabau di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Akibat kabut asap, bandara itu lumpuh, Senin (26/10).
Kabut asap yang tebal membuat jarak pandang di landasan pacu pesawat bandara itu hanya sepanjang 700 meter. Kondisi itu membuat


Bandara
landasan tidak layak untuk terbang atau mendarat. Sepanjang Senin kemarin, hanya satu pesawat yang berhasil mendarat, yakni Sriwijaya Air, sekitar pukul 10.00 WIB.

Kondisi itu dibenarkan Manajer Operasional PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau, Alzog Pendra. Menurutnya, kabut asap tebal membuat jarak pandang di landasan pacu hanya 700 meter. Dikatakan, hingga siang kemarin, ada empat jadwal penerbangan yang delay, yakni dua pesawat yang akan terbang dan dua pesawat yang akan mendarat.


"Syaratnya 900 meter. Di bawah itu tak bisa untuk landing dan take off," terangnya.

Dari informasi yang dihimpun, beberapa pesawat yang batal mendarat di Bandara Minangkabau dan terpaksa balik ke bandara awal di antaranya pesawat Lion Air 231 dari Medan, Air Asia 403 dari Kuala Lumpur dan Garuda Indonesia 160 dari Jakarta.

Meskipun tak ada penerbangan, Alzog mengatakan, Bandara Minangkabau akan tetap beroperasi untuk melayani penumpang. Jika jarak pandang sudah mencapai 900 meter, aktivitas penerbangan akan kembali normal.

Sementara itu, Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Bandara Internasional Minangkabau, Budi Iman, mengatakan, kabut asap diperkirakan masih akan tetap tebal. "Cuaca BIM variabel 3 knot, jarak pandang 700 meter, smoke. Bandara close hingga pukul 11.00," ujarnya.

Menurut dia, berdasarkan prakiraan cuaca hari ini, tak ada potensi turun hujan di daerah Padang Pariaman. "Bersih. Tidak ada awan. Hujan hanya berpotensi di Pasaman Barat bagian utara," ujarnya.

Hanya Sriwijaya

Sementara itu, General Manager Angkasa Pura II, BIM Yayan Hendrayani mengatakan, sepanjang Senin kemarin, hanya pesawat Sriwijaya Air yang bisa mendarat di Bandara Internasional Minangkabau. Pesawat itu mendarat sekitar pukul 10.00 WIB.

Sementara sejak pagi, aktivitas penerbangan di BIM lumpuh total. Pesawat tidak bisa mendarat karena jarak pandang terbatas akibat kabut asap. (bbs, ant, obs, ral, sis)