Proyek Semenisasi Jalan Utama Lenggadai Hilir tak Sesuai

Proyek Semenisasi Jalan Utama Lenggadai Hilir tak Sesuai

RIMBAMELINTANG (HR)-Masyarakat Lenggadai Hilir, Kecamatan Rimba Melintang, mengaku kecewa atas pengerjaan proyek semenisasi Jalan Utama Lenggadai Hilir, yang diduga tidak sesuai bestek. Warga meminta mengevaluasi kinerja kontraktor yang melaksanakan pembangunan tersebut.

Aripin (38), warga Lenggadai Hilir, Selasa (20/10), mengatakan, dirinya juga ikut sebagai pekerja semenisasi jalan tersebut. Ia mengaku tebal jalan yang seharusnya 15 centimeter hanya dikerjakan 6-7 centimeter. Dengan modus menenggelamkan mal.

ripin mengutarakan, ketika ia bertanya kepada kepala tukang kenapa tipis sekali, ia juga mengaku bahwa ia (kepala tukang) dipaksak oleh pemilik CV atau kontraktor. Selain itu, ketidakwajaran pengerjaan jalan tersebut sangat tidak bisa diterima oleh akal sehat, untuk ukuran campuran adukan coran, pekerja yang sebagian dibawa kontraktor dari daerah Duri itu mengaduk setengah sak semen 50 kilogram untuk satu takaran mesin pengaduk (molen,red).

Warga lainnya, Kliwon (58), mengatakan, kecurangan pengerjaan Jalan Utama itu tak hanya di campuran semen, melainkan tanah di pinggir jalan digali dan ditimbun di atas jalan semenisasi lama dan di lobang galian itu pula mal atau papan dipasang.

"Sisi pinggir digali agar dalam dan tebal di tengah sekitar 6 centi saja. Pengecoran dimulai dengan adonan setengah sak semen," katanya, saat dijumpai di lokasi pengerjaan.

Kliwon melanjutkan, selaku warga tempatan yang ikut bekerja mengaku heran dan tak ingin pembangunan di daerahnya dibuat sesuka hati atau bahkan asal jadi. Lantas ia bertanya kepada kontraktor yang biasa di sapa Eno. "Saya tanya sama kontraktornya, kenapa pinggiran jalan untuk mal digali. Mereka tidak menjawab, malah terus melanjutkan," ucapnya kesal.

Bahkan, Sofyanto, sudah berusaha menegur kontraktor pelaksana, namun tidak diindahkan. Padahal, sebelumnya sempat membuat kesepakatan antara kontraktor dan penghulu dan sisaksikan oleh PPTK (Suhardiman), tentang pelaksanan jalan tersebut.

Dengan kesepakatan pihak kontrakor, kata Sofyanto, akan memperbaiki jalan yang telanjur parah dikerjakan dengan cara dibongkar kembali, karena tidak sesuai dengan spek kerja. Belum lagi diperbaiki, pekerjaan terus saja dilanjutkan. (zmi)