ISPU di Atas 1.000

Udara Siak Berbahaya

Udara Siak Berbahaya

SIAK (HR) - Kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan terus mengancam keselamatan masyarakat. Kini Indeks Setandar Pencemaran Udara khususnya di wilayah Kabupaten Siak partikel mikro mencapai angka di atas 1.000. Hal itu menandakan kondisi udara dalam kategori berbahaya bagi kesehatan.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Siak Tonny Chandra, Selasa di ruang kerjanya. "Laporan dari BLH, ISPU di atas 1.000, ini artinya pencemaran udara sudah berbahaya bagi kesehatan," terang Tonny Chandra.

Berbeda dengan hari sebelumnya, alat ukur ISPU, Minggu (18/10) Pm10 di angka 169, artinya kondisi udara dalam kategori tidak sehat. Data tersebut menunjukkan pencemaran udara mengalami peningkatan drastis.

Bukti pengaruh kabut asap terhadap kesehatan masyarakat ditunjukkan dari data pasien di Puskesmas dan RSUD, yang mana selama bulan Oktober tercatat 2.167 pasien yang terjangkit penyakit akibat gangguan asap.

"Per 1-18 Oktober, jumlah pasien penderita batuk pilek sebanyak 1.763 orang, penyakit ISPA atau pneumonia sebanyak 45 pasien, penderita asma 88 dari Puskesmas dan 7 di RSUD, iritasi mata 77 pasien dan iritasi kulit 187 pasien," jelas Tonny.

Untuk tahun ini, kunjungan pasien kibat gangguan kabut asap tertinggi di bulan September. Selama 1 bulan tercatat 4.765 kunjungan pasien, hal ini sesuai dengan fakta di lapangan karena selama bulan September kabut asap satu bulan penuh menghalangi pancaran sinar matahari.

Adapun data kunjungan pasien di bulan September sebagai berikut, penderita batuk pilek 3.377 pasien dari Puskesmas dan 386 dari RSUD Siak, penyakit ISPA atau pneumonia sebanyak 127 orang yang berkunjung di Puskesmas dan 10 orang yang berobat ke RSUD Siak. penderita asma 154 dari Puskesmas dan 40 dari RSUD Siak.

 Penderita iritasi mata 154 pasien dari Puskesmas dan 12 dari RSUD Siak. Penderita iritasi kulit 478 dari Puskesmas dan 27 dari RSUD Siak. "Ada 14 Puskesmas di setiap kecamatan, setiap hari kami minta laporan kunjungan pasien khususnya penyakit yang dikibatkan gangguan asap. Jam 11 siang laporan sudah kami terima, bagi Puskesmas yang lambat lapor tidak kami terima, karena data yang kami rekap juga kami laporkan ke Provinsi," terang Tonny Chandra.

Tonny membenarkan selama 2 hari terakhir kabut asap semakin tebal, tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat penderita penyakit ISPA akan bertambah. Untuk mengantisipasi, pihaknya telah menyediakan 100 ribu masker yang siap dibagikan ke masyarakat. Diskes Siak juga meminta bantuan kepada perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Siak untuk membantu masker N95.

Dikatakan Tonny, pembagian masker ke masyarakat dilakukan melalui UPTD Puskesmas yang ada di tiap kecamatan.
Terkait bantuan perusahaan sampai saat ini, jelas Tonny Chandra baru BOB dan Chevron yang telah membantu masker N95. "BOB memberikan bantuan 1.000 masker N95 dan Chevron 500 buah. Karena jumlahnya terbatas, masker N95 ini kami bagikan ke petugas pemadam kebakaran yang memadamkan api," kata Tonny Chandra.

Perbanyak Air Putih
Sebagai tindak pencegahan terhadap penyakit ISPA, Tonny Chandra mengimbau kepada seluruh masyarakat dalam kondisi cuaca seperti ini sebaiknya tidak melakukan aktivitas di luar rumah.

Selain itu, Tonny Chandra meminta kepada seluruh Puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Siak untuk siaga 24 jam, petugas di UGD harus siap untuk menangani pasien di malam hari. ****