Warga Khawatir

Semenisasi di Jalan Melur Tangkerang Bergelombang

Semenisasi di Jalan Melur Tangkerang Bergelombang

Hasran, salah seorang warga setempat, kepada Haluan Riau, Minggu (18/10), mengatakan, bergelombangnya jalan tersebut, kemungkinan karena sebelumnya tidak ada pembersihan areal jalan yang sebelumnya pernah dilakukan semenisasi namun sudah hancur. "Selain itu, pengecoran dilakukan pada malam hari. Mungkin mereka tidak bisa melihat dengan jelas gelombang-gelombang itu," ujarnya.
Ia juga menyayangkan tidak adanya warga setempat yang ikut bekerja padda proyek semenisasi itu. "JIka masyarakat di sekitar dilibatkan, tentunya kami akan melakukannya dengan betul-betul. Masyarakat tentunya tidak ingin sembarang bekerja saja, tetapi berkualitas. karena jika asal-asalan maka warga sendiri yang rugi karena semenisasi akan cepat rusak," ujarnya.
Sementara Syakirman, Ketua Umum Asosiasi Kontraktor Konstruksi Indonesia, yang tinggal di Pekanbaru, menyebutkan, sebelum dilakukan semenisasi, harusnya dilakukan pembersihan di lokasi. Bekas-semenisasi yang sudah rusak dibuang. "Kalau tidak dibersihakn dan langsung main cor saja, bagaimana mau lengket? kita khawatir semenisasi itu tidak bertahan lama," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, persoalan semenisasi di Kota Pekanbaru saat ini sudah sangat meresahkan. Ia memperkirakan kualitas dan kualitas semenisasi yang dilakukan di Pekanbaru, baik yang dilakukan melalui penunjukan langsung maupun OMS, jauh dari yang sebenarnya.
Ia berharap, penegak hukum di Riau segera turun tabngan mengusut semenisasi di Kota Pekanbaru ini.
Sementara Koordinator OMS Dinas Cipta Karya dan Pemukiman Kota Pekanbaru, Ardiansyah, mengakui tidak ada anggaran pembersihan lahan pada proyek OMS tersebut. Soal tidak adanya warga setempat yang dilibatkand alam proyek tersebut, menurutnya, saat ini memang menjadi persoalan tersendiri pada proyek OMS ini.
Ardiansyah juga mengaku sudah pernah diperiksa di Kejaksaan Negeri Pekanbaru serta memberikan data-data yang diminta oleh pihak Kejaksaan Negeri Pekanbaru terkait proyek OMS ini. Namun menurutnya belum ada tindak lanjut dan baru sebatas penyerahan dokumen.***