Sapma PP Riau Datangi Polda Riau
PEKANBARU (HR)-Puluhan demonstran dari Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila Riau, mendatangi Mapolda Riau guna mempertanyakan laporan mereka terkait dugaan pencemaran nama baik terhadap Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Riau Arsyadjulianto Rachman, Jumat (15/10).
Dugaan pencemaran nama baik tersebut diduga merupakan buntut dari demonstrasi yang dilakukan sekelompok orang yang melakukan unjuk rasa di Kantor Gubernur Riau dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, beberapa waktu lalu.
"Terkait adanya sekelompok orang yang melakukan unjuk rasa dan mengatakan bahwa Ketua MPW Pemuda Pancasila Provinsi Riau melakukan tindak pidana korupsi, tentu membuat kami gerah. Apalagi mereka tidak punya bukti akan hal yang disampaikannya. Ini menjadi fitnah dan mencoreng institusi," sebut Dhany Saman, perwakilan Sapma PP dalam pernyataan sikap yang diterima Haluan Riau.
Dalam aksinya kali ini, Sapma PP juga membantah jika Pemuda Pancasila berbuat premanisme. Menurutnya, hal tersebut sangat salah dan bertentangan dengan tujuan organisasi. Karena banyak kader dari Pemuda Pancasila dengan berbagai profesi. "Mulai dari ustad, profesor, doktor, gubernur, bupati, anggota DPR, dan posisi-posisi serta jabatan penting di negeri ini dijabat oleh kader Pemuda Pancasila," lanjutnya.
Tindakan premanisme, sebut Dhany, tidak dibenarkan oleh organisasi dan bertentangan dengan tujuan organisasi. "Untuk itu, atas berbagai isu miring yang dituduhjan kepada Pimpinan Pemuda Pancasila, kami nyatakan bahwa itu tidak benar. Apalagi tidak mempunyai bukti," tegasnya.
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu aksi demonstrasi yang digalang Gerakan Mahasiswa Pemantau Riau (Gempar) yang digelar di Kejati Riau dan Kantor Gubri, menuding keluarga Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau melakukan tindak pidana korupsi. Di antara mereka termasuk Ketua MPW PP Riau. ***