Sepekan

Nilai Transaksi Saham Naik Rp6,65 T

Nilai Transaksi Saham Naik Rp6,65 T

Jakarta (HR)-Indeks Harga Saham Gabungan bergerak positif sepanjang pekan lalu karena tidak membaiknya data ekonomi Amerika Serikat dan adanya pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III oleh pemerintahan Joko Widodo.

Bursa Efek Indonesia mencatat, selama periode 5 Oktober 2015 hingga 9 Oktober 2015, IHSG mengalami penguatan 9,07 persen ke level 4.589,34 poin dibandingkan dengan penutupan di pekan sebelumnya yang berada di level 4.207,79 poin.
Sekretaris Perusahaan BEI Irmawati Amran menyatakan, reaksi positif pelaku pasar juga ditunjukkan melalui rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia yang kembali meningkat 35,80 persen menjadi Rp6,65 triliun dari Rp4,89 triliun pada sepekan sebelumnya
"Sejalan dengan tren positif tersebut, rata-rata volume transaksi harian juga mengalami kenaikan 12,29 persen dan rata-rata frekuensi harian mengalami penguatan 27,03 persen,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (11/10).
Ia mengungkapkan, momentum positif penguatan IHSG juga sejalan dengan kembalinya dana investor asing yang mencatatkan beli bersih di pasar saham dalam lima hari terakhir.
"Selama sepekan terakhir, investor asing kembali mencatatkan net buy Rp2,26 triliun meski secara tahunan, aliran dana investor asing di pasar saham masih tercatat net sell Rp10,99 triliun,” jelasnya.
Respon Positif
Irmawati menilai, investor merespon positif paket kebijakan pemerintah. Seperti diketahui, Rabu (7/10), pemerintah mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III untuk mengatasi dampak pelemahan ekonomi dunia yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, stagnannya tingkat pengangguran dan masih melambatnya non farm payrolls AS yang dirilis di akhir pekan lalu memberikan spekulasi akan berkurangnya tekanan kenaikan Fed rate (suku bunga AS).
"Pelaku pasar pun kembali merespon positif sehingga laju bursa saham Asia di awal pekan kemarin mampu bertahan di zona hijau dan melanjutkan kenaikannya,” jelasnya.
Menurutnya nilai tukar rupiah yang masih menguat, hingga imbas masih positifnya laju bursa saham Asia seiring imbas penguatan bursa saham AS menjadi motor penguatan IHSG. Ia menilai patahnya trend turun jangka pendek rupiah yang diikuti pembalikan arah menguat juga direspon dengan patahnya trend turun jangka pendek IHSG.
"Jelang diumumkannya Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III, laju IHSG seperti mendapat sentimen positif sehingga mampu membuatnya dapat kembali bertahan di zona hijau,” katanya.
Seperti diketahui, paket kebijakan ekonomi tersebut meliputi penurunan harga Bahan Bakar Minyak, kecuali untuk jenis Premium, dan LPG; penurunan harga gas untuk industri; penurunan tarif dasar listrik; kemudahan dan perluasan penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR); pemangkasan waktu perizinan Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan; serta beberapa aturan baru yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).(cnn/mel)