Bupati Tanda Tangan Komitmen Perang Karlahut

Bupati Tanda Tangan Komitmen Perang Karlahut

UJUNGTANJUNG(HR)-Masyarakat tiga kepenghuluan di Kecamatan Tanah Putih, Rohil, berkomitmen anti kebakaran lahan dan hutan. Komitmen itu diikrakan perwakilan masyarakat, didengarkan Bupati Suyatno dan Kapolres AKBP Subiantoro.

Tiga kepenghuluan tersebut, Teluk Berembun, Mumugo dan Rantau Bais, komitmen dibacakan di Pos PAM Babin Kamtibmas Rantau Bais, dihadiri Dir Binmas Polda Riau, Brigjen Pol Sugiono, jajaran Polres Rohil, Danyon Marinir, Bob Siregar, Camat Tanah Putih, Suryadi, ketiga Datuk Penghulu, Tokoh Masyarakat Bistamam dan masyarakatnya, Sabtu (10/10).

Komitmen tersebut berisi, janji untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, menjaga kelestarian lingkungan, mencegah kebakaran lahan dan hutan, untuk melawan pembakar hutan dan siap bekerja sama dengan kepolisian, instansi lainnya untuk memadamkan kebakaran.

Bupati Suyatno dalam kesempatan tersebut mengatakan, tiga kepenghuluan itu, karlahut sudah seperti sarapan pagi (sering terjadi, red), disamping kondisi lahannya gambut, diperparah masyarakat yang ingin membuka kebun dengan cara membakar.

Bilamana mendapatkan informasi ada orang membuka lahan dengan cara membakar, Suyatno minta masyarakat melaporkan kepada pihak berwajib.

Dir Binmas Polda Riau, Brigjen Pol Sugiono, mengatakan, komitmen anti karlahut ini kalau berkembang kedaerah lain, akan berdampak positif. Masyarakat penuh kesadaran bisa melawan, melihat orang yang akan membakar ditindaklanjuti, menginformasikan, dan kalau ada titik api laporkan kepada kepolisian, serta pihak lain.

"Saya harapkan daerah lain mencontoh Rokan Hilir ini, ini yang pertama di Indonesia, jadi kita komitmennya mendidik masyarakat, mengedukasi masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan, baik dalam prilaku kecil, ataupun skala besar," ujarnya.

Dalam pada itu, Kapolres Rohil, AKBP Subiantoro, SH, SIK menyadari, tidak bisa melawan pembakaran hutan dan lahan secara parsial, Polri/TNI, pemerintah daerah, pengusaha pemilik lahan, masyarakat, tidak bisa bekerja sendiri, makanya menyatukan tekad bersama.

"Sudah banya kerugian yang ditimbulkan akibat pembakaran lahan dan hutan ini, anak-anak tidak bisa sekolah, belum lagi penyakit yang ditimbulkan akibat asap, terganggunya berbagai kegiatan masyarakat, kerugian materil, maupun inmateril," pungkasnya (adv/humas).