Ke Komisi B DPRD

Petani Kepenghuluan Bagan Jawa Pesisir Mengadu

Petani Kepenghuluan  Bagan Jawa Pesisir Mengadu

BAGANSIAPIAPI (HR)-Komisi B DPRD Rohil, menerima 10 perwakilan petani Kepenghuluan Bagan Jawa Pesisir, Kecamatan Bangko. Mereka minta perhatian pemerintah, karena sudah tiga tahun tak pernah dapat bantuan.

10 perwakilan petani diterima di ruang Komisi B, Senin (5/10), langsung dilayani Wakil Ketua DPRD, Abdul Kosim, Ketua Komisi B, Hendra, Anggota Komisi B, Habib Nur. Salah seorang petani,Syahrudin, menyatakan, sudah tiga tahun mereka tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah, padahal proposal selalu diajukan.

“Selama tiga tahun kami tidak pernah menerima bantuan dari Kepala Dinas Pertanian (Dinas Pertanian dan Peternakan, red), sementara kami mengajukan proposal sampai tiga kali, nyatanya sampai sekarang kosong, kami tunggu,” katanya kecewa.

Karena tidak mendapatkan perhatian, makanya petani di Bagan Jawa Pesisir katanya, merasa tidak senang dengan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, Muslim. “Makanya kami langsung ke DPRD. Tujuan kami datang ke sini, untuk diperhatikan pertanian Bagan Jawa Pesisir. Di Kecamatan Bangko ini, pertaniannya yang terbesar di Bagan Jawa Pesisir,” katanya lagi.

Mereka mengaku belum pernah menikmati hasil pertanian yang sempurna, meski sudah sabar menunggu, namun rasa prihatin dari dinas terkait tak kunjung ada. “Makanya kami menderita lagi, penanaman padi kami dilanda air pasang, karena kunci air (pintu air, red) yang dibuat tidak becus, tidak berfungsi, makanya air pasang itu melanda tanam tanaman kami sekarang, habis,” katanya mengiba.

Terkait aspirasi petani itu, Wakil Ketua DPRD, Abdul Kosim, kepada petani mengatakan, pihaknya telah mendorong pemerintah agar memotivasi petani untuk bercocok tanam, terutama padi, agar tidak membeli beras lagi, juga meminta anggaran di Dinas Pertanian dan Peternakan ditambah, sebagai upaya mendukung program swasembada pangan.

Termasuk ke depan, Abul Kosim menilai, gabah hasil petani, harus dibeli pemerintah, yang dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Ketua Komisi B, Hendra, menambahkan, beberapa aspirasi yang berhasil mereka rangkum dari petani, untuk pasca cocok tanam, petani memerlukan irigasi, perbaikan pintu air, pompa air dan bibit. Sedangkan pasca panen, petani membutuhkan jalan usaha tani, rice milling, combine harvester, petani di sini bertekad menjadi sentra padi di Kecamatan Bangko.

Di tempat yang sama, Anggota Komisi B, Habib Nur, meminta kepada petani, jika mengajukan proposal kepada Dinas Pertanian dan Peternakan, untuk menkonsultasikannya juga kepada DPRD, dia berjanji untuk mengawalnya.***