Tukang Becak-Ojek Diminta Jaga Nama Daerah

Tukang Becak-Ojek Diminta Jaga Nama Daerah

SELATPANJANG (HR)- Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti berharap kepada seluruh pengendara roda dua Ojek dan penarik Becak, agar senantiasa menjaga nama baik daerah.

Dalam melayani penumpang baik dari pelabuhan menuju hotel atau menuju tujuan para pengunjung hendaknya tidak menerapkan istilah aji mumpung. Yakni menetapkan ongkos becak atau ojek dengan semaunya saja.

Ingatlah, jika anda menentukan tarif atau ongkos di luar biasanya, makan para tamu yang datang itu tentu akan merasa kesal. Kekesalan mereka akan berdampak negative bagi nama daerah.

 Dan mereka juga nantinya tidak akan tertarik untuk berkunjung kembali ke Meranti.
"Untuk itu, kami berharap, para tukang ojek atau tukang becak hendaknya menetapkan tarif yang sewajarnya.

 Tidak melakukan paksaan atau mengambil kesempatan dalam kesempitan,”sebut Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepulauan Meranti, Ishak Izrai, kepada Haluan Riau lewat ponselnya Kamis kemarin.

Ishak mengakui, pernah mendengar keluhan masyarakat yang berkunjung ke Selatpanjang beberapa waktu lalu.

Ada oknum penarik becak menetapkan tarif di luar kewajaran, bahkan terkesan memaksa. Dari pada malu bertekak dengan tukang becak, akhirnya penumpang itu membayar saja berapa ongkos yang ditentukan.

Namun menurut penumpang itu, ongkos yang dibayar dari pelabuhan ke hotel itu jauh lebih besar dari ongkos naik taksi dari Pelabuhan Sekupang ke Bandara Hang Nadim Batam.

Dari pengakuan tersebut membuktikan bahwa ada oknum para penarik becak sesungguhnya belum menyadari arti pentingnya menjaga nama daerah.

Untuk itu kita berharap kepada para saudara-saudara kita yang bekerja sebagai penjual jasa menarik becak dan juga kendaraan ojek itu, agar berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi setiap pengunjung yang datang ke Meranti.

Bagaimana orang itu akan berniat kembali datang ke Selatpanjang, itulah yang harusnya kita upayakan. Bukan dengan menekan, sehingga orangpun akan jera datang. Dan kalaupun terpaksa datang, pasti orang itu menilai semua tukang becak akan berbuat yang sama.
 
"Selain itu diharapkan juga instansi terkait hendaknya membuat tarif ongkos yang dipajang di berbagai titik tertentu. Sehingga ada tarif yang jelas mulai dari pelabuhan hingga ke berbagai tujuan itu,”tambah Ishak.(jos)