Tahun 2016, Dibuka Kebun Kopi 300 Ha

Tahun 2016, Dibuka Kebun Kopi 300 Ha

SELATPANJANG (HR)- Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kepulauan Meranti menyebutkan mulai tahun 2016 mendatang pemerintah daerah melalui instansi teknis yang dipimpinnya akan mulai membangun kebun kopi.

Hal itu dalam program pengembangan perkebunan kopi di Kepulauan  Meranti. Sehubungan dengan program pemerintah daerah yang menjadikan komoditas kopi menjadi komoditas unggulan kedua setelah komoditas sagu yang membanggakan itu.
Untuk itu tahun 2016 mendatang kita telah programkan untuk membuka 300 hekatere lahan baru untuk dijadikan perkebunan kopi.
Demikian diungkapkan Kadishutbun Kepulauan Meranti Makmun Murod kepada Haluan Riau di ruang kerjanya Jumat kemarin.  
   
Disebutkannya, lahan 300 hektare itu juga akan didapatkan di berbagai desa. Terutama di desa-desa Rangsang Pesisir. Sebab Kecamatan Rangsang Pesisir menjadi sentra tanaman kopi yang bahkan sudah berkembang maju dengan kopi luwaknya itu.
Topografi tanah di Rangsang Pesisir memang memiliki kekhususan untuk bercocok tanaman kopi. Tidak sama dengan kondisi tanah di Kecamatan Tebingtinggi, kalaupun ditanam, maka hasilnya tidak seberhasil tanaman yang terdapat di Rangsang Pesisir.
Karena itulah program pembangunan 300 hektare yang akan dibangun tahun 2016 ini, akan dilakukan di Pulau Rangsang tepatnya di Kecamatan Rangsang Pesisir,”sebut Murod.

Menurutnya, pengadaan lahan untuk pembangunan perkebunan kopi itu tidak mesti harus lahan baru dibuka. Lahan perkebunan kelapa juga bisa dijadikan  kebun kopi tersebut. Sebab tanaman kopi ini akn dibuat di sela-sela tanaman kelapa.
Karena kopi ini juga butuh tanaman pelindung, seperti yang terdapat di sentra kopi yakni di Desa Kedabu Rapat itu sendiri. Dimana kebun kopi yang terdapat di Pulau Rangsang itu dengan luas 1200 Ha tersebut semuanya dengan tanaman sela di perkebunan kelapa masyarakat itu sendiri.

Kita juga akan melihat mana lokasi yang lebih terjamin dari ancaman abrasi yang setiap tahun terkesan semakin tinggi itu.
Masih menurut Murod, salah satu musuh terbesar perkebunan kopi di Meranti selama ini adalah tingginya intrusi air laut. Untuk itu mulai tahun depan juga pihaknya akan meminimalisir derasnya intrusi air laut ke pedalaman.
Dengan demikian program pembangunan kebun kopi ke depan bisa terwujud dengan meminimalisir masuknya air asin ke perkebunan warga.(jos)