CALON BUPATI IRWAN MINTA

Masyarakat Tetap Bersatu Padu Hadapi Pilkada

Masyarakat Tetap Bersatu  Padu Hadapi Pilkada
SELATPANJANG (HR)-H Irwan Nasir, calon Bupati Kepulauan Meranti meminta seluruh masyarakat Meranti, agar tetap bersatu padu dalam menghadapi Pilkada pada Desember mendatang. Tidak mudah dipecah belah orang yang tidak menginginkan kedamaian di Meranti.
 
Senantiasa rapatkan barisan untuk menjaga hubungan silaturahmi antara satu dan yang lain. Moment  Pilkada yang kita hadapi saat ini adalah pesta demokrasi untuk memilih pemimpin daerah kita di Meranti untuk lima tahun ke depan.
 
Jadi, jangan karena Pilkda ini membuat renggang silaturahim antara kita semua, yang kita harapkan dengan kebersamaan kita semua menyatu dalam sebuah niat yang tulus, maka Meranti akan mencapai kejayaannya.
 
Menurutnya, selama lima tahun memimpin di bumi nan jantan itu, biarlah masyarakat menilai apa yang telah kami perbuat selama kepemimpinan kami. 
 
 Apakah ada kemajuan atau tidak. Apakah ada peningkatan ekonomi atau tidak. Semua yang dilakukan pemerintah yang kami pimpin selama lima tahun lalu, biarlah masyarakat Meranti yang menilai.
 
“Saya tidak akan mengatakan bahwa saya begini dan begitu, melainkan semuanya yang telah kami lakukan tidak lain tidak bukan untuk membangun Meranti. Membawa Meranti sejajar bahkan kadang maju selangkah dari kabupaten kota yang bahkan telah lama mekar.
 
Membangun Meranti yang selama ini terpuruk jauh, di banding kota atau kabupaten lainnya di Riau. Pekerjaan besar itu bukanlah pekerjaan yang bisa dilakukan seperti main sulap. “Bim sala bim, maka langsung jadi”. Persoalan yang dihadapi Meranti selama ini cukup kompleks.
 
Mulai dari Infrastruktur yang sangat jauh tertinggal seperti jalan, listrik, kesehatan dan pendidikan serta berbagai bidang lainnya yang justru butuh dikerjakan secara bersamaan pula.
 
“Kita masih mengingat terkait APBD saat awal pemerintahan kita hanya berkisar Rp360 miliar saja. Dan hanya berselang setahun langsung naik menjadi 900 miliar, dan terus naik dari tahun ke tahun.
 
 Bahkan di tahun terakhir hingga mencapai Rp1,6 triliun.
 
Sebelumnya, persoalan yang paling pelik dihadapi daerah ini adalah persoalan listrik yang diibaratkan sama dengan makan obat. Yakni satu hari bisa padam 3 hingga 4 kali. 
 
Dan belum sampai setahun perjalanan pemerintahan kami, listrik menjadi terang benderang, terutama untuk seluruh ibukota kabupaten dan desa-desa sekitar.(jos)