Ribut di Kedai Tuak Berujung Maut

Satu Keluarga Tikam Warga Duri Hingga Tewas

Satu Keluarga Tikam Warga Duri Hingga Tewas

DURI (HR)- Berawal dari ribut di kedai tuak, kasus pembunuhan terjadi di Duri. Dalam kondisi mabuk, mulut tak terkontrol dan emosi pun meledak-ledak. Akibatnya, menghilangkan nyawa seseorang menjadi tak terelak-kan.

Seperti yang terjadi di sebuah kedai tuak di Jalan Gajah Mada, KM 7 Sebanga Duri, Kamis malam (3/9). Zulpan Efendi, warga desa Pendopo Duri harus meregang nyawa karena ditikam satu keluarga saat duduk di kedai tuak. 8 tikaman bersarang ditubuh korban. Sempat lari, namun di tengah jalan korban jatuh dan kondisi tewas kehabisan darah.

Informasi yang dirangkum dari beberapa sumber menyebut Kamis siang (3/9) sekitar pukul 13.30 WIB, korban Zulpan duduk di kedai tuak milik SA di Jalan Gajah Mada, km 7, Kecamatan Pinggir.

 Korban cukup lama duduk di kedai tuak itu. Sekitar pukul 19.30 Wib datang pengunjung lain, bermarga Siahaan. Keduanya sama-sama duduk dikedai tuak. Entah apa pasalnya, Siahaan mengejek korban. Karena sudah sama-sama mabuk, korban pun marah di ejek. Per-tengkaran mulut pun terjadi.

Tak terima dengan ejekan dan pertengkaran mulut itu, pelaku Siahaan menelpon anak dan menantunya. Seki-tar pukul 20.3 0 WIB, anak dan menantunya pun datang dan langsung menikam kor-ban berulang kali.

Korban coba menyelamatkan diri dan lari mencari bantuan ke arah ke kecamatan Mandau. Namun karena lukanya cukup serius, nyawa korban tak tertolong
Korban terjatuh di pinggir jalan dan kemudian dibawa ke RSUD untuk menjalani visum.  Menurut pihak RSUD, ada 8 tikaman di tubuh korban. Masing-masing di perut, leher, lengan dan ketiak.
"Ada 8 tikaman di badan korban,"ujar petugas kamar mayat RSUD.

Disisi lain, Kapolsek Pinggir yang dikonfirmasi melalui Kanit Reskrim Ipda Aprinaldi, Jumat (4/9), membenarkan kasus penikaman itu.

"Kasusnya dalam lidik. Nanti kita kabari lebih lengkapnya," jelas kanit. (sus)