Tak Ada Bidan di Polindes TEmusai

Warga Hujan-hujanan Bawa Balita Berobat ke Puskemas

Warga Hujan-hujanan Bawa Balita Berobat ke Puskemas

Beberapa bulan ini, Desa Temusai tidak memiliki bidan atau dokter di Pondok Bersalin Desa. Akibatnya warga kelabakan untuk berobat.
 
Bahkan ada salah seorang warga Desa Temusai yang memiliki balita mendadak sakit ketika malam hari terpaksa ke Puskesmas yang jaraknya cukup

jauh di tengah hujan lebat. "Kami benar-benar kesulitan berobat apabila anak balita kami sakit mendadak. Dulu kami biasa berobat ke tempat terdekat, yaitu di Polindes, tapi sekarang Polindes kosong dan kami terpaksa berobat

langsung ke Puskesmas Bungaraya yang jaraknya cukup jauh. Kalau cuaca terang mungkin tidak masalah, tapi saat musim penghujan seperti sekarang repot juga. Mau tidak mau anak terpaksa saya bawa hujan-hujanan naik motor untuk berobat ke Puskesmas Bungaraya," ujar Atin, warga Desa Temusai.

Warga berharap agar Polindes Desa Temusai segera ada bidan, sehingga masyarakat tidak bersusah payah berobat. "Buat kami yang sudah dewasa hujan angin tidak jadi masalah, namun buat anak balita apalagi sedang sakit bagaimana? orang tua saja kedinginan apalagi anak kecil.

Tolonglah kepada dinas terkait agar bisa membantu dan segera mencarikan pengganti bidan di desa ini yang selama ini kosong," ungkapnya penuh harap.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Desa Temusai, Eli Nazri, yang sangat menyayangkan polindes yang sudah dibangun Pemda namun dibiarkan kosong tak berpenghuni.

Biasanya, kata Eli, warga tidak repot-repot pergi berobat karena ada bidan di desa ini. Namun sudah beberapa bulan ini warganya sangat kesulitan untuk berobat. Terkadang warga berobat ke bidan yang ada di desa tetangga.

Sementara itu Kepala UPTD Kesehatan, Kecamatan Bungaraya Catur Istiyanto mengatakan sudah mengusulkan ke Dinas Kesehatan Siak untuk segera bisa menurunkan bidan di desa tersebut. Namun sampai saat ini UPTD tidak mengetahui kenapa belum juga ada bidan yang diturunkan di Desa Temusai.

"Kebijakan itu hanya Kepala Dinas Kesehatan Siak yang menentukan," jelasnya.***