Bengkalis Terpilih sebagai Kota Layak Anak

Bengkalis Terpilih sebagai Kota Layak Anak

BENGKALIS  (HR)-Presiden Joko Widodo menganugerahi Bengkalis sebagai kota layak anak 2015, sebagai bukti kepedulian Pemerintah Daerah untuk tetap menjaga dan melindungi anak dan perempuan di wilayah Kabupaten Bengkalis.

"Ya hari ini, Presiden Joko Widodo menyerahkan penghargaan itu kepada seluruh kepala daerah yang menerima penghargaan tersebut sebagai Kota Layak Anak (KLA) 2015. Untuk Provinsi Riau, ada empat Kabupaten/Kota yang memperoleh penghargan itu, Bengkalis, Dumai, Pekanbaru dan Siak," kata Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Bengkalis, H Mustafa melalui Kabid Kualitas Hidup dan Perlindungan, Hj Yusnani, Selasa (11/8).

Dikatakan, penghargaan Presiden itu dilakukan pada puncak perayaan Hari Anak Nasional 2015, Selasa (11/8/) di Istana Bogor.
Dijelaskan Yusnani, penghargaan yang diterima oleh Kabupaten Bengkalis tidak serta merta. Penghargaan tersebut diperoleh melalui perjuangan dan kerja keras seluruh komponen di pemerintahan juga masyarakat Kabupaten Bengkalis.

Dengan perjuangan dan kerja keras itulah, Pemerintah Pusat lalu menetapkan daerah itu sebagai daerah yang layak untuk anak-anak alias Kota Layak Anak. "Ke depan memang dibutuhkan dukungan semua pihak, baik Eksekutif, Legislatif, Yudikatif dan seluruh elemen masyarakat lainnya, untuk terus memberikan yang terbaik bagi perkembangan anak-anak kita,” papar Yusnani lagi.

Diakui, sejauh ini memang masih banyak masyarakat yang awam dengan istilah Kota Layak Anak. Kota Layak Anak kata Yusnani adalah, kota yang didalamnya memberikan perlindungan terhadap anak dan hak-haknya dalam sebuah proses pembangunan berkelanjutan. Komunitas yang kuat secara sosial dan fisik, memiliki aturan jelas dan tegas, memberikan kesempatan partisipasi bagi anak.
“Anak merupakan bagian dari warga kota. PBB memperkirakan pada tahun 2025, 60 persen anak tinggal di kota. Mereka kecil, rentan dan butuh perlindungan. Sayangnya, sebagian besar dari jutaan anak yang hidup di kota belum merasa tenang dan nyaman melakukan kegiatan sehari-hari seperti bersekolah, bermain, dan berekreasi,” sebut Yusnani lagi.

Perasaan tenang, nyaman, dan aman dengan lingkungan tempat tinggal, lingkungan komunitas, lingkungan sekolah, serta tempat pelayanan kesehatan, merupakan gambaran persepsi anak mengenai lingkungan.

“Banyak hal yang harus kita perhatikan, mulai dari pembangunan gedung sekolah yang tidak bertingkat (memudahkan berinteraksi,red), halaman sekolah yang luas, taman terbuka, taman bermain, adalah bagian dari Kota Layak Anak. Mudah-mudahan 31 indikator Kota Layak Anak, menjadi perhatian serius kita,” sebutnya lagi.(adv/humas)