NIHIL KARHUTLA

Meranti Diselimuti Asap Kiriman

Meranti Diselimuti Asap Kiriman

SELATPANJANG (HR)- Seluruh wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti sejauh ini tidak memiliki titik panas ata hotspot. Namun daerah ini senantiasa diselimuti oleh asap tebal.  Ketebalan asap tersebut memang belum sampai mempengaruhi jarak pandang para nakhoda kapal. Namun dalam kota sendiri, asap tebal sudah terasa memedihkan mata.

Bahkan curah hujan yang cukup sering di Meranti beberapa minggu belakangan, selama periode musim kemarau yang diperkirakan  berlanjut sampai September mendatang,namun asap toh menyelimuti Kepulauan Meranti.

Demikian diungkapkan Bambang, salah seorang pelaut yang hilir mudik antar pulau dengan menggunakan kapal kargo yang membawa barang sembako ke Selatpanjang.

Kepada Haluan Riau diungkapkan, kondisi cuaca yang berkabut di perairan Kepulauan Meranti sudah terasa sejak 2 minggu belakangan ini.

Menurutnya, walau kabut asap kiriman itu belum sampai mengganggu pelayaran, namun di darat hal itu tentu saja mempengaruhi kesehatan masyarakat. Terutama pada anak balita yang mudah terserang penyakit.

Bambang berharap kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti agar terus mensosialisasikan bahaya Karhutla. Sehingga Meranti terhidar dari bahaya kebakaran.

Menurutnya, cukuplah pengalaman pahit tahun 2014 lalu ketika Karhutla melanda umumnya lahan perkebunan dan hutan yang ada di Meranti.

Dan disebutkannya perlu diwaspadai para tauke sagu yang  dari balik layar mengupah warga tempatan untuk membuka lahan perkebunan sagu dengan cara membakar.

Warga desa yang tidak tahu masalah hukum, dan karena kepolosan serta keluguannya tentu saja mau disuruh melakukan pembakaran lahan.

“Ini harus disosialisasikan kepada masyarakat, khususnya warga desa yang kurang mendapat informasi. Sebab jika terbukti melakukan pembakaran lahan maka pelaku akan didakwa dengan pasal berlapis,”ucapnya.(jos)