Terus Salahkan The Fed

Terus Salahkan The Fed

JAKARTA (HR)- Ketidakpastian kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed masih disebut menjadi penyebab utama pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS.

Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro menyatakan, pelemahan atau penguatan mata uang rupiah, bukan karena Yunani yang saat ini sudah mendapat dana talangan. Pelemahan rupiah dan beberapa mata uang dunia karena rupiah terkena preassure semua mata uang karena ada sinyal The Fed akan menaikkan rate sebelum akhir tahun.

"Karena Fed kan akan menaikkan ratenya sebelum akhir tahun, jadi pelemahannya, kalau menurut spekulasi investor asing ya karena itu," kata Bambang di Jakarta, Senin (27/7)
Meski terhadap dolar AS melemah, namun terhadap dolar Australia dan euro, rupiah malah menguat. Artinya, kata Bambang, memang ini pelemahannya karena dolar AS memang dijadikan save haven oleh investor.

Bambang mengatakan, kondisi ini diharapkan tidak terus membebani kegiatan dunia usaha.
"Tentunya kita harus jaga supaya enggak memberatkan. Tapi disatu sisi kita mesti perhatikan keseimbangan di eksternalnya juga bahwa dolarnya menguat di semua mata uang. Kan kita juga menguat terhadap euro dan dolar Australia, jadi kita mesti pikirkan agar enggak terlalu tergantung sama dolar AS," pungkas dia.(okz/ara)