Pilgub Sumbar Dekati Head to Head

Pilgub Sumbar Dekati Head to Head

PADANG (HR)-Jelang penutupan pendaftaran calon Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Barat, peta politik di provinsi tetangga ini  begitu dinamis. Perubahan dukungan bisa terjadi dalam hitungan jam. Hingga kini, sudah tercipta dua pasang calon, yakni Irwan Prayitno-Nasrul Abit dengan Muslim Kasim-Fauzi Bahar. Meski demikian, kans kembalinya pasangan Mulyadi dengan Shadiq Pasadigoe juga masih terbuka.

Hanya dalam hitungan jam, peta politik Sumatera Barat kembali berubah. Hal itu setelah Partai Nasional Demokrat (Nasdem) mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pada Jumat (24/7) .

untuk pasangan Shadiq Pasadigoe (SP) dan Fauzi Bahar (FB), kini SK baru kembali dikeluarkan untuk pasangan Muslim Kasim (MK)-Fauzi Bahar.

Info terbaru ini jelas membuat banyak pihak tersentak. Padahal, Sabtu (25/7) pagi pembicaraan SP-FB sudah terdengar di warung-warung. Namun menjelang siang sudah beredar lagi kabar MK bersama FB.

Pada Sabtu (25/7) Ketua DPW Nasdem Sumbar Willy Aditya berkomentar, dengan berpasangannya SP-FB, peluang Pilgub Sumbar hanya dua pasang kian menguat. SP-FB akan berhadapan dengan Irwan Prayitno (IP)-Nasrul Abit (NA). Hal ini akan akan sangat menarik, hanya ada dua pasang calon.

"Kita mendukung head to head. Selain juga akan meminimalisir angka golput serta untuk melihat secara nyata perbedaan visi kandidat," jelas Willy pada waktu itu.

Tak hanya surat dari DPP, pasangan ini juga sudah bertemu dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh sebelumnya di Jakarta. Namun, arah angin berkata lain. Pilihan berubah, Nasdem memilih MK-FB.

Sekretaris DPW Nasdem Sumbar Marhadi Efendi  membenarkan kabar pasangan MK-FB ini. Bahkan tim sedang sibuk mempersiapkan persyaratan utnuk pendaftaran pasangan calon ini. “Ya, saya ulangi MK-FB. Kami sedang rapat untuk persiapan pendaftaran,” kata Marhadi ketika dihubungi, Minggu (26/7).

Tak hanya sekedar diusung oleh Nasdem, yang kabarnya mendapat perintah dari JK, sebuah koalisi besar juga dipersiapkan untuk mendukung pasangan ini. Tergabung di dalamnya, Demokrat, Nasdem, PAN, Hanura, PDIP, Golkar dan PPP. Koalisi besar untuk mengalahkan IP-NA yang hanya diusung oleh PKS (7) dan Gerindra (8) yang memiliki 15 kursi. Sayangnya, ini belumlah final, lobi-lobi calon yang lain masih berlangsung hingga Minggu malam.

Ketua DPD Hanura Sumbar Marlis menyatakan Minggu (26/7) siang ia menerima SK penetapan pasangan calon gubernur MK-FB dari DPP. Dengan demikian, ini adalah SK kesekian kalinya yang ia terima usai ditetapkan Mulyadi-FB, SP-FB, FB-SR dan lainnya hingga MK-FB, agar Hanura mengusung koalisi ini.

“Setiap saat saya juga melaporkan perkembangan terbaru untuk calon gubernur ini ke Ketua Umum,” ucap Marlis yang akhirnya memilih menjadi anggota DPRD Sumbar, tidak sebagai calon Bupati Sijunjung.

Di sisi lain, Golkar juga mengatakan kini keduanya sepakat mendukung MK-FB. Ketua DPD Golkar Sumbar Yan Hiksas menyatakan Golkar dari kedua belah pihak bersepakat mendukung pasangan ini.
“Meskipun SK belum dikeluarkan, tapi sedang diproses, tinggal persiapan lagi,” ucap Yan Hiksas.

Dengan kepastian dari tiga partai yang sudah didapat ini, MK-FB, untuk sementara bisa lega hingga masa pendaftaran calon gubernur ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbar. Nasdem yang meraih 6 kursi di DPRD Sumbar, Hanura yang memiliki 5 kursi dan Golkar yang memiliki 9 kursi, telah menghasilkan 20 kursi yang siap mengantarkan mereka.

Dengan 11 partai yang bisa mengikuti Pilgub di Sumbar, masih menyisakan 6 partai lagi yang memiliki peluang untuk mengusung satu calon lagi. Yaitu, Demokrat, PPP, PDIP, PKB, PBB dan PAN. Mulyadi yang sebelumnya melihat tanda-tanda suram, kini mulai bersemangat untuk maju kembali. Daerah Dapil Sumbar II seperti Bukittinggi, Limapuluh Kota, Pasaman, Pasaman Barat, Tanah Datar , masih belum tersentuh. Masih ada Mulyadi,  Shadiq Pasadigoe dan Syamsu Rahim yang menguasai daerah ini. Kabar Mulyadi dan SP pun tidak terbendung.

Ketua DPD Demokrat Sumbar Josrizal Zain yang dihubungi Minggu (26/7) sore mengatakan masih terlibat diskusi dalam penentuan calon mana yang diusung. Mulyadi-SP menjadi pertimbangan bagi partai peraih delapan kursi di DPRD Sumbar ini. Tak hanya Demokrat, PPP yang memiliki 8 kursi juga belum menjatuhkan pilihan. Ketua DPW PPP Sumbar Yulfadri Nurdin mengatakan, untuk kondisi yang satu ini PPP telah bersepakat hanya mengusung satu calon pasangan calon gubernur saja. Tapi, kepada siapa jatah kursi akan diberikan, PPP masih terlibat diskusi alot.

“Kami harap besok sudah tuntas. Malam ini bisa diputuskan,” ucap Yulfadri Nurdin.
Ketua PKB Sumbar Febby Datuak Bangso Putiah yang kabarnya mendapat mandat untuk mendukung IP-NA, masih berpikir keras kepada siapa dukungan akan diberikan.

“Dalam beberapa waktu ini begitu banyak yang terjadi. Kami belum putuskan,” katanya.
Febby saat ini juga terlibat diskusi dengan pasangan Mulyadi-SP maupun Syamsu Rahim yang diwaliki Ketua DPD PDIP Sumbar Alex Indra Lukman, untuk menentukan arah ke depan.

Lalu, bagaimana dengan para calon. Bupati Tanah Datar Shadiq Pasadigoe sendiri belum mau berkomentar soal head to head di Pilgub yang diramalkan akan terjadi. Peluang Mulyadi-SP atau lainnya masih terbuka dan itu sedang proses. “Masih proses,” jawabnya singkat.

Bicara head to head, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno juga belum mau berkomentar.
“No comment,” jawabnya singkat. (h/eni/mg-rin/isr)

Kandidat Soal Head to Head
Irwan Prayitno: No Comment
Nasrul Abit: (Tak bisa dihubungi)
Muslim Kasim: (Tak bisa dihubungi)
Fauzi Bahar: Kami optimis untuk meraih dukungan masyarakat
Mulyadi: (Tak bisa dihubungi)
Shadiq Pasadigue: Masih terbuka dan tengah Diproses
Syamsu Rahim: Bakal ada kejutan
Epyardi Asda: (Tak bisa dihubungi)