Tak Terima Buyung Nahar Ditetapkan Tersangka

Puluhan Warga Sakai Demo ke Kantor Camat Mandau

Puluhan Warga Sakai Demo ke Kantor Camat Mandau

DURI (HR)-Puluhan warga Sakai dengan mengunakan truk mendatangi Kantor Camat Mandau, Kamis (9/7) pagi. Mereka minta pertanggung jawaban pemerintahan Kecamatan Mandau atas penetapan status tersangka Buyung Nahar oleh Polda Riau atas dugaan pengunaan surat palsu.

Kasus ini bergulir karena sebelumnya Buyung Nahar yang membeli tanah ke warga sakai merasa dirugikan lantaran tanah yang dibelinya itu sudah dibebaskan CPI dengan ganti rugi kepada sejumlah pihak.

Buyung Nahar pun melaporkan kasus itu ke Polda Riau. Alih-alih mengusut kasus ganti rugi CPI yang disebut-sebut mencapai milyaran rupiah itu, malah pihaknya yang disudutkan dan ditetapkan sebagai tersangka atas surat alas tanah yang dimilikinya.

"Kami tak terima Buyung Nahar ditetapkan sebagai tersangka. Dia yang beli lahan ke kami. Kenapa dia pula yang ditetapkan tersangka. Camat harus bertanggung jawab,"tegas Cuni, tokoh Sakai.
Dikatakannya, ada sekitar 150 hektare lahan yang dibeli Buyung Nahar kepada warga Sakai di Desa Harapan Baru. Lahan itu dibeli tahun 1997 hingga tahun 2000.

"Dia bukan jual tanah. Tapi beli tanah. Dia tak pernah menzalimi kami. Dia tak pernah menipu kami.Dia sudah seperti abang angkat bagi warga kami,"jelas Cuni lagi.

Di sisi lain, warga Sakai yang membawa poster mensinyalir ada permainan di balik ganti rugi pembebasan lahan yang akan digunakan untuk operasional CPI itu.

Dari beberapa spanduk dan kartonnya terlihat tulisan agar Chevron transparan dalam melakukan pembayaran ganti rugi lahan itu. "Proses ganti rugi lahan Chevron Tak Transparan. Kami yang punya lahan. Orang lain yang terima uang. Ada kongkalikong,"tulisan di kartonnya.

Buyung Nahar yang bersama dengan masyarakat Sakai pun tak mengerti dengan penetapan status tersangka_nya iti."Saya yang beli lahan itu. Saya yang dirugikan. Kok saya pula yang ditetapkan tersangka,"ujarnya Heran.

Sampai siang warga Sakai masih melakukan orasi dan berharap bisa bertatap muka dengan Camat Mandau. Tapi satu pun pihak pemerintah tak ada yang keluar menemui warga yang berdemo itu. Mereka pun akhirnya membubarkan diri.(sus)