Diguyur Hujan, Karhutla Padam

Diguyur Hujan, Karhutla Padam

BENGKALIS (HR)-Hujan yang turun Sabtu (4/7) dini hari lalu tidak hanya menjadi berkah bagi masyarakat yang mulai kehabisan air bersih dan mengurangi teriknya panas sejak awal puasa, tapi juga menjadi kabar gembira khusunya bagi tim pemadam kebakaran di Bengkalis. Sebab, hujan yang turun cukup lebat itu berhasil memadamkan seluruh kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang ada di wilayah Bengkalis.

Seperti dituturkan Kabid Damkar BPBD Kabupaten Bengkalis, Drs Suiswantoro, Sabtu (4/7) lalu, Jumat lalu dirinya bersama anggota meninjau lokasi kebakaran di perbatasan Desa Kembung Luar dan Teluk Lancar. Melihat lokasi kebakaran, pemadaman agak sulit dilakukan, selain jauh ke dalam hutan sumber air juga sulit didapat.

 “Pulang dari Kembung Luar, kami singgah di Bantan Air, kondisi Karhutla di sini lebih parah lagi, setidaknya sudah lima hektar hutan dan lahan warga yang sudah terbakar. Kobaran api cukup besar, karena kondisi cukup kering dan panas,” tutur Suis.

Pemadaman akan sangat sulit dilakukan, karena saat bersamaan hembusan angin cukup kencang. Beruntung di saat pihaknya melakukan pemetaan sebagai rekayasa pemadaman, hujan lebat turun pada malam Sabtu. “Kami benar-benar bersyukur, tak terbayangkan kalau hujan tidak turun dan kondisi cuaca tetap panas ditambah hembusan angin. Kasihan kawan-kawan yang harus berjibaku dengan kobaran api di tengah hutan,” terang Suis.

Selain memadamkan kebakaran yang terjadi di Kembung Luar dan Bantan Air, sejumlah lokasi kebakaran lainnya juga padam. Seperti di Air Putih, Kecamatan Siak Kecil dan lainnya. “Alhamdulillah laporan yang kami terima semua kebakaran sudah padam,” sebut Suis lagi.

Kendati begitu kata Suis, pihaknya tetap mewanti-wanti seluruh lapisan masyarakat agar tidak melakukan pembakaran baik di saat membuka lahan atau perkebunan baru maupun ketika sedang membersihkan lahan.

Kondisi akhir-akhir ini sangat panas dan kering, dikawatirkan kalau terjadi kebakaran akan sangat sulit dipadamkan. “Cuaca masih sangat kering dan panas, diingatkan seluruh masyarakat tidak melakukan pembakaran,” imbaunya.

Seperti terungkap saat pertemuan dengan staf Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Kantor Bupati beberapa waktu lalu, bahwa musim panas yan terjadi saat ini baru minggu pertama dari beberapa bulan yang ramalkan. Dikawatirkan, jika terjadi kebakaran dampaknya akan lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya, karena sebagian besar lahan gambut di Bengkalis mengalami kekeringan parah. (man)