Pansel Pimpinan KPK

194 Nama Lolos Seleksi

194 Nama Lolos Seleksi

Jakarta (HR)-Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan KPK periode 2015-2019 mengumumkan daftar 194 nama yang lolos seleksi administrasi untuk posisi calon pimpinan bagi komisi tersebut.

Ketua Pansel Calon Pimpinan KPK Destry Damayanti mengatakan sebanyak 194 orang dinyatakan lulus tahap seleksi administraai.

"Kebanyakan dari mereka 46 orang berprofesi sebagai advokat dan konsultan hukum, 31 orang berasal dari swasta dan BUMN, 28 orang dosen, 23 penegak hukum, auditor 10 orang, dan 4 orang dari KPK," katanya.


Sementara peserta perempuan yang lolos sebanyak 23 orang.

Dari segi latar pendidikan, terbanyak dari mereka berpendidikan S2 sebanyak 46 persen, S3 24,8 persen, dan sisanya S1.

Daerah asal calon tersebar dari seluruh Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua, sementara calon yang lolos seleksi berasal dari Jakarta 31 persen, Jawa di luar Jakarta 51 persen, sisanya menyebar di Sumatera (termasuk Aceh), Sulawesi, Kalimantan, Maluku, NTB, NTT, dan Papua.
Destry yang didampingi delapan anggota Pansel KPK lainnya mengatakan pendaftar yang dinyatakan lolos seleksi administrasi wajib mengikuti tahapan seleksi selanjutnya yaitu tes objektif dan pembuatan makalah pada 8 Juli 2015, pukul 09.00-15.00 WIB.

"Mereka wajib membawa kartu identitas dan makalah deskripsi diri bertempat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Sekretariat Negara Jalan Gaharu I Nomor I Cipete Cilandak Barat, Jakarta Selatan," katanya.

Kerangka makalah deskripsi diri dapat diunduh di website www.setneg.go.id/seleksikpk berikut informasi nama-nama calon pimpinan KPK yang lolos seleksi administrasi yang juga termuat di dalam website tersebut.

Pada kesempatan itu Pansel KPK membacakan nama-nama yang lolos seleksi di hadapan media.

Selanjutnya Pansel KPK mengundang masyarakat untuk memberikan masukan terhadap nama-nama tersebut paling lambat pada 3 Agustus 2015 melalui website www.capimkpk.setneg.go.id atau melalui surat dengan alamat Kementerian Sekretariat Negara Gedung 1 lantai 2, Jl. Veteran Nomor 18 Jakarta Pusat 10110.

Pengumuman hasil penilaian makalah akan dilakukan pada 15 Juli 2015, dilanjutkan profile assessment pasa 27-28 Juli 2015, pengumuman daftar pendek calon pimpinan KPK 12 Agustus 2015, tes kesehatan pada 18 Agustus 2015, dan wawancara pada 24-27 Agustus 2015.
Lalu akan dilakukan penyampaian laporan Pansel KPK kepada Presiden pada 31 Agustus 2015.

Destry menegaskan masukan dari masyarakat akan berguna dalam proses seleksi sebagai bahan pertimbangan.

"Tapi bukan yang sifatnya gosip atau pembunuhan karakter, yang masuk akan menjadi bahan pertimbangan dalam proses seleksi," katanya.
Ia mengatakan dalam seleksi kali ini, calon yang mendaftar sangat beragam termasuk salah satunya ada pekerja asal Indonesia yang bekerja di Washington yang turut serta mendaftar.

"Dari CV yang dikirimkan pada kami, orang ini di sana sangat aktif dalam berbagai kegiatan antikorupsi," katanya.
Proses seleksi pimpinan KPK untuk masa tugas 2015-2019 sendiri sudah dilaksanakan pendaftarannya sejak 5 Juni 2015 dan ditutup pada Jumat, 3 Juli 2015 pukul 12.00 WIB

Total jumlah pendaftar sebanyak 611 nama dimana 61 di antaranya adalah perempuan.

 

Internal KPK Lolos

Setidaknya ada enam orang dari internal KPK yang lolos seleksi administrasi calon pimpinan lembaga penegak hukum tersebut pada pengumuman Sabtu.

Keenam orang tersebut adalah Pelaksana Tugas (plt) Wakil Ketua KPK Johan Budi, Direktur Gratifikasi Giri Supradiono, Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) Sujanarko, Plt Direktur Pengolahan Informasi dan Data (Pinda) Budi Pribadi, Biro Rencana Keuangan KPK Subagio dan jaksa KPK Yudi Kristiana yang pernah mewakili KPK sebagai biro hukum KPK saat praperadilan Hadi Poernomo.

Satu orang internal KPK yang tidak lolos seleksi tahap pertama adalah Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Pinda Indria M.

Masih ada juga mantan personil internal KPK yang lolos seleksi administrasi yaitu tiga pejabat KPK jilid 1 yaitu Chesna Fizetti Anwar mantan Direktur Pengawas Internal KPK, Roni Ihram Maulana sebagai mantan Direktur Monitoring KPK serta mantan Direktur Gratifikasi KPK Lambok Hutauruk.

Masih ada juga pejabat KPK jilid 2 yaitu mantan Kordinator Unit Hukum KPK Rooseno.
Johan Budi saat dihubungi mengaku akan maju terus.

"Nothing to lose, kepilih ya kita siap, tidak kepilih ya alhamdulillah," kata Johan melalui pesan singkat di Jakarta.(ant/yuk)