Ratusan Hektare Persawahan Terancam Gagal Panen

Ratusan Hektare Persawahan Terancam Gagal Panen

TELUK KUANTAN (HR)-Meski Kuansing dikelilingi sungai, tetapi tidak mampu mengairi areal persawahan. Hal ini karena minimnya sarana irigasi dan kurang lancarnya air mengairi areal persawahan. Akibatnya, ratusan hektare lahan persawahan terancam gagal panen.

Ditambah, tahun ini pusat tidak mengalokasikan anggaran perbaikan dan pembangunan saluran irigasi.
Kepala Bidang Bina Produksi Annida, Rabu (1/6) mengatakan, saat ini pemerintah hanya bisa berdoa agar segera turun hujan. Minimnya sarana irigasi dan banyaknya irigasi yang kurang berjalan penyebab persawahan bergantung pada musim.

"Kita sangat berharap hujan segera turun, agar lahan padi yang baru ditanam bisa mendapatkan pasokan air," kata Annida.

Dari data Distangan, total luas tanaman padi di dua kecamatan yakni Kuantan Tengah dan Sentajo Raya yang baru mulai tumbuh seluas 804 ha.

Kemarau menjadi ancaman serius terhadap pertumbuhan padi, terutama pertanaman baru. "Kalau kemarau ancamannya padi tidak berbuah, kalau padi sudah masak sebenarnya bagus," ujarnya.

Sejumlah petani berusaha agar padi mendapatkan pasokan air, dengan memanfaatkan pompanisasi. Di PUlau Godang hampir setiap hari masyarakat memompa air untuk persawahan.

Tanaman padi di PUlau Kijang yang berumur 1-4 minggu, masyarakat memanfaatkan aliran sungai. Luas pertanaman disana ada 85 ha. "Kebanyakan masih sawah tadah hujan, dan bergantung pada musim seperti di Seberang Taluk,"katanya. (adv/humas)