Kisah R, Bocah di Pekanbaru

Sejak Kelas 5 SD, Sudah Konsumsi Sabu

Sejak Kelas 5 SD, Sudah Konsumsi Sabu

PEKANBARU (HR)-Tak salah kiranya jika Presiden Jokowi menyatakan Indonesia sudah dalam kondisi darurat narkoba. Terbukti, barang haram itu sudah merasuk ke seluruh lapisan masyarakat, bahkan hingga anak kecil sekali pun. Pengawasan ketat dari orangtua, adalah salah satu solusi terbaik.

Setidaknya, itulah yang telah dilakukan R (13) seorang bocah kelas 6 SD di Pekanbaru. Yang mengejutkan, ia mengaku sudah mulai menikmati benda haram itu sejak masih duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar. Tak tanggung-tanggung, R mengaku bisa mengonsumsi sabu-sabu sebanyak dua kali seminggu.

Terungkapnya sisi kelam kehidupan bocah yang sudah tidak memiliki ayah ini, terungkap secara tak sengaja. Awalnya, jajaran Satreskrim Polresta Pekanbaru menciduk tiga orang ABG pelaku jambret di parkiran RS Petala Bumi, Rabu (1/7) dinihari kemarin. Rupanya, R juga sedang bersama ketiga tersangka.

Namun yang mengejutkan, saat akan diciduk, bocah itu kedapatan tengah membuang barang bukti berupa satu pipet kaca yang berisi sabu dalam bungkusan. Tanpa kompromi, Ro pun akhirnya ikut diamankan.

"Ketika itu, kita dapatkan Ro membuang sebuah bungkusan berisikan sabu," ungkap Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Hariwiyawan Harun.

Dari hasil pemeriksaan petugas, bocah ingusan ini mengakui perbuatannya mengonsumsi barang haram itu. Bahkan, dalam seminggu, ia biasa mengonsumsi sabu dua hingga tiga kali. Ro mengaku, ia mulai kenal dengan sabu, karena diajak tiga ABG tersangka jambret itu. Di mana salah seorang di antaranya adalah sepupunya sendiri, yakni Ro (16).


"Dari pengakuannya, ia tidak terlibat dalam aksi jambret. Namun ia ikut menikmati hasilnya. Di mana para pelaku biasa menggunakan hasil kejahatannya membeli sabu dan makan-makan serta membayar kamar hotel," terang Hari.

Untuk proses selanjutnya, R akan diserahkan ke Sat Narkoba Polresta Pekanbaru untuk menjalani proses hukum selanjutnya. Sedangkan dalam kasus jambret, pihaknya akan terus melakukan pengembangan, karena diduga para pelaku sering beraksi di sejumlah lokasi di Kota Bertuah.

Terkait temuan mengejutkan soal R, anak bungsu dari tiga bersaudara tersebut, Wakapolresta Pekanbaru AKBP S Putut Wicaksono juga mengaku sangat prihatin.

"Kita sangat prihatin dengan kejadian ini. Apalagi si anak (R) masih dibawah umur, tapi sudah jadi pemakai narkoba. Ini menjadi tanggung jawab orangtuanya, tidak hanya semata-mata tugas polisi. Kita juga pasti panggil orangtua bocah itu," tegas Putut.

Ditambahkan Putut, dari pengakuan R, beberapa saat sebelum ditangkap polisi, ia bersama ketiga ABG tersangka jambret tersebut, sempat menginap di salah satu wisma di Jalan Tanjung Datuk, Kecamatan Limapuluh. Di tempat itu, mereka berpesta sabu. (nom)